vendredi 7 septembre 2012

Me & My way of thinking

Setiap orang selalu mempunyai pandangan tersendiri terhadap suatu hal maupun aktifitas. Ketika dilihat dari sudutnya, memang kegiatan itu bisa terlihat normal dan seakan-akan tidak ada masalah. Mungkin beberapa orang lain yang mendengar ceritanya pun, menganggap itu merupakan sesuatu yang lumrah dan biasa dilakukan. Sesuatu yang pada umumnya orang lakukan ketika bersosialisasi dengan sekitarnya ataupun hanya sekedar melakukan untuk kesenangan dirinya.

Aku bisa mengerti kegiatan ini memang sangat asik untuk dijadikan ajang kumpul bersama teman-teman sehingga menjadi trend. Kegiatan ini bisa jadi cara penghilang kepenatan dari aktifitas harian mereka dan bisa bersosialisasi lebih luas dengan berkenal banyak orang. Sejauh pemikiran seperti ini, memang aku tidak mempermasalahkan kegiatan ini, apabila kegiatan ini bisa membantu mereka untuk refreshing dan tidak stress menghadapi gumpalan masalah di kehidupan. Namun, kalimat itu lah yang harus di garis bawahi dan ditebalkan, dan membuat aku kembali bertanya? benarkah tidak apa-apa? apakah ini memang satu-satunya cara untuk refreshing dan menghilangkan stress? aku rasa tidak.

Aku bisa mengerti, bahwa semua insan di dunia ini memerlukan waktu untuk me-refresh dirinya agar siap kembali menghadapi kegiatan esok hari yang mungkin bisa bikin kepala pusing tujuh keliling. Tapi aku yakin ada berbagai cara lain yang lebih baik, yang sudah pasti tidak melibatkan keramaian dan kebisingan kerlap kerlip lampu yang berganti warna dengan berbagai macam cicipan dan musik yang keras bergema di seluruh ruangan bersama orang-orang yang tidak jelas siapa yang bisa diselingin dengan hentakan kaki pada pukul dimana orang seharusnya sudah tidur terlelap. Aku mengerti, it's fun tetapi aku masih tak bisa paham, the point of all that, terlebih lagi apabila tidak ada occasion sama sekali dan sekedar hanya untuk bersenang-senang tidak jelas.

Ya sebut saja aku kuno, kaku, berpandangan sempit dan tidak mengikuti trend. Aku disini tidak akan membahas secara detail kasus per kasus yang sudah terjadi dan kegiatan apa saja yang biasanya dilakukan pada umumnya di kegiatan seperti ini. Apabila sesuatu sudah di cap 'jelek' atau 'negatif' dan banyak berita kurang enak, itu bukan cuman semua pandangan hampa, semua itu terbentuk sudah pasti karena memang ada sebab-akibatnya.

Jujur aku tidak akan memusuhi atau membenci orang yang senang melakukan kegiatan seperti itu, mereka melakukan itu dengan suatu alasan yang pada umumnya aku tidak mau tahu dibalik alasannya itu. Aku dengan senang hati mendengar mereka membanggakan kegiatannya, akupun tidak akan banyak bicara mengenai ini ke mereka. Apa yang mereka lakukan dalam kehidupannya, itu urusan mereka sendiri dan tidak ada sangkut paut dengan diriku.

Namun akan menjadi cerita berbeda apabila seseorang yang aku sayangi melakukan kegiatan ini. Semua  ini bukan untuk siapa-siapa, tetapi demi martabat, demi kesehatan, demi keluargan dan tentu demi masa depan aku, dia dan generasi seterusnya.


jeudi 30 août 2012

Smile Fade Away

Aku terdiam, tersentak cukup kaget melihat reaksinya yang kecewa akibat sesuatu yang diharapkan kulakukan namun terlewatkan dimataku. Aku tidak menyangka ia begitu kecewa, seperti biasa, aku tepis dengan membela diri menceritakan alasan-alasan yang menurut aku cukup logis. Ia memang diam dan tidak berargumen, namun tindakannya itu justru menampar hati lebih keras ketimbang apabila kami berdiskusi. Aku tatap matanya dalam-dalam lewat layar kaca, terpantul rasa kekecewaan yang sangat mendalam yang membawaku ke kenangan pahit di masa lalu.

Yang mana lebih sakit, terjatuh untuk yang pertama kali atau jatuh kesekian kali dalam lubang yang sama? Sudah berapa lama pertanyaaan ini melintasi alam sadarku pada tiap harinya, dan perasaan itu kembali tergenang kelapisan paling atas, yang membuat perasaan ini pilu. Aku menggeleng-gelengkan kepala agar bayangan masa lalu yang pahit itu tidak kembali menghinggap dalam pikiranku, yang akhirnya aku tutup dengan menarik napas panjang.

Pada akhirnya, sesuatu mengetuk hatiku yang membuat aku sadar. Semua ini terjadi memang karena kesalahanku, keegoisanku dan ketidakpekaanku. Harusnya aku bisa lebih memikirkan dan melihat dari sisinya betapa penting hal tersebut untuk dilaksanakan. Memang bukan sesuatu yang muluk, hanya saja hal tersebut terlewatkan di pikiranku bahwa hal itu sangat berarti untuk dirinya. Aku menyesal, terlebih lagi sangat menyesal sehingga aku harus melihat wajahnya yang sedih dan kecewa.

Senyuman biasa yang selalu diperlihatkan kepadaku hilang seketika, aku meminta maaf dan kali ini tanpa penjelasan. Hanya ucapan maaf dan maaf lagi, karena aku tahu aku salah.

Bukan hanya senyumannya yang hilang, seketika seharian setelah percakapan itu harus ditutup karena beberapa alasan, wajahku murum dan tidak bercahaya. Senyuman di wajahku pun sirna sehari penuh, sampai membuat ibuku khawatir yang melihat aku tidak ceria, bahkan akupun tertidur didalam bioskop karena kosongnya pikiranku.

Aku harus lebih tenang dan banyak berintropeksi diri. Aku harap ia mau memaafkan diriku ini dan keadaan kami berdua bisa kembali normal. Yang aku butuhkan lebih dari apapun sekarang ini adalah dirinya, dan dirinya yang bahagia dan tersenyum.

dimanche 26 août 2012

Right Here Waiting

Continuation…

Kumasukkan persneling 1, perlahan-lahan kutekan gas dan mobil pun mulai melaju secara pelan. Sepanjang perjalanan pulang, jalan raya terlihat begitu tenang dan sepi, seakan-akan menggambarkan apa yang sedang kurasakan. Aku hanya ditemani oleh suara radio yang kini sedang memutarkan lagu-lagu lama. Sambil terus fokus menyetir, tak sedikit aku selalu menoleh ke sebelah kiriku. Ya setiap menoleh yang aku lakukan, aku selalu berharap, ia sedang menoleh kembali sambil melemparkan senyumannya yang selalu membikin aku menelan ludah sendiri. Namun realitanya, aku hanya sendiri, sepi, tidak ada yang menemani. Aku menarik napas panjang, dan sedikit mempercepat laju kendaraan, sekedar untuk menghilangkan rasa sedih ini.

Entah dari mana, aku mendengar, ya suara halusnya melintasi telingaku dan mengatakan untuk berpelan-pelan dan tidak mengebut yang secara tiba-tiba wajahnya seakan-akan muncul dihadapanku, yang membuatku sadar dan memperlambat kecepatan, tiba-tiba hatiku terasa seperti ditusuk-tusuk berbagai jarum dari segala arah. Lagi-lagi perasaaan yang mencamuk di dalam dada terasa begitu pekat, aku tidak menangis, hanya saja rasanya aku ingin berteriak kencang, sekencang-kencangnya hanya untuk melepaskan beban yang kupikul.

Aku mengambil jalur alternatif, jalur yang sedikit panjang, jalur yang membutuhkan perjalanan lebih jauh. Tidak ada alasan khusus, hanya saja rasanya aku belum siap berbaring di tempat tidur dengan perasaan seperti ini, dimana aku yakin pikiranku akan dikabuti, oleh wajahnya, senyumannya yang sudah pasti akan membuat diriku lebih ingin berlari dan mengasingkan diri dari kenyataan, bahwa ini telah terjadi.

Sambil menikmati jalan raya yang dipenuhi oleh cahaya lampu, aku melintasi tempat dimana aku sering duduk berdua dengannya, hanya untuk sekedar bercanda tawa ataupun berdiskusi. Aku menarik napas panjang dan menghelakannya sambil menengadahkan kepala ke atas, melihat langit dan disana aku dapat melihat sebuah cahaya di langit tinggi yang sedang bergerak. Cahaya itu tidak lain merupakan cahaya yang datang dari pesawat terbang yang sedang melintasi awan. Bibirku bergerak dengan sendirinya, “I’ll be right here waiting for you…”

vendredi 24 août 2012

Au Revoir, for now

Aku terduduk manis dengan tatapan yang hampa melihat orang lalu lalang di depanku. Ya gesekan sepatu dan suara yang bising silih berganti, namun tetap saja pikiranku kosong seakan-akan ruh di dalam tubuhku sedang berkeliling dan yang sisa hanya jasad yang sudah tidak bernyawa. Entah sudah beberapa menit aku berdiam diri, yang pada akhirnya ruh kembali ke dalam jasadku, dengan helaan napas yang panjang.

Aku berdiri, entah sudah berapa kali aku berjalan dari sudut kanan ke sudut kiri disuatu tempat yang mana merupakan tempat terjadinya pertemuan dan perpisahan. Di tempat inilah, kenangan masa lalu mulai beterbangan di alam pikiranku, terutama apabila aku harus menyaksikan sendiri, seseorang yang sudah bisa dibilang sangat berarti dan menjadi bagian kehidupan sehari-hari dariku, memasuki sebuah pintu gerbang yang tidak bisa lagi aku sentuh, setidaknya untuk sementara.

Kembali menghela napas untuk yang kesekian kali, aku berhenti disebuah hadapan monitor cukup besar, dan kenangan-kenangan yan telah kuhabiskan bersamanya, seakan-akan diputar ulang di monitor tersebut, yang perlahan-lahan tanpa kusadari, hatiku terasa begitu piluh. Aku tidak menangis, hanya saja air mata ini perlahan-lahan membasahi kedua pipiku.

Aku memutar badan dan mulai berjalan, meninggalkan tempat ini. Rasa sedih yang menghinggap ini ternyata lebih keras pukulannya dibanding yang aku sudah persiapkan. Aku, dia memang berhasil menahan rasa sedih dan air mata ini ketika terakhir kali sebelum ia harus berangkat kami berpelukan, namun aku tahu, kami saling menjaga perasaan satu dengan yang lain, dengan seakan-akan mengatakan bahwa kita baik-baik saja. Aku dan dia pun saling memeluk erat, namun kami berdua sadar bahwa ini sesuatu yang harus dijalani, untuk masa depan.

Terkesan wajar aku terlihat tegar, namun pada faktanya dalam diri ini lebih rapuh dari pada sisi luar. Akhir-akhir ini pun aku menjadi lebih sering menunjukkan sisi ku yang menunjukkan bahwa aku tidak mampu melangkah kedepan sendirian. Aku butuh seseorang, seseorang yang bisa mengerti, mau mengerti dan siap mengerti dan selalu berada disampingku. Pada saat seperti ini, Allah SWT mengirim dia kedalam kehidupanku. Apabila saat ini untuk sementara waktu kami harus jauh, untuknya aku akan menunggu, untuknya aku akan kesana untuk kembali mendengarkan jawaban terakhirnya demi masa depan

"I won't say goodbye, but a see you later.."

to be continue......

dimanche 15 avril 2012

Konsep Arti Kesabaran

Konsep kesabaran dalam kehidupan sangatlah vital, tidak ada satu pun cita-cita dan tujuan yang berhasil tanpa adanya upaya dalam menahan diri, berusaha sabar tanpa terbatas atau terkotakkan oleh ruang antara. Dengan hilangnya rasa sabar dapat berpotensi dan berpeluang memunculkan sifat-sifat kurang baik. Misalnya sifat arogansi, pongah, egois, dan tindakan lain menuju jalan pintas yang dikendalikan oleh nafsu.

Banyak sudah tersurat dan tersirat pembicaraan tentang pentingnya memiliki kesabaran maksimal dalam tiap individu, baik secara lingkup personal, lingkungan keluarga, maupun dalam ranah publik untuk bisa bertindak sabar. Hilangnya kesabaran seseorang akan menjadi titik awal dari hilangnya karakter etika, salah satunya terwujud dalam pola dan sikap hidup, dalam bahasa populernya biasa disebut ramah dan santun terhadap lingkungan sekitar.

Dalam konteks ajaran agama berbasis keimanan yang solid saja tidak cukup, melainkan harus ditingkatkan dan dipadupadankan dengan kasih sayang, keikhlasan, dan keterampilan moralitas yang terpuji. Diantaranya adalah sebuah kesabaran, saat tersandung oleh berbagai kesulitan maupun ketika sedang menunggu keberhasilan. Cukup banyak terjadi hilangnya rasa sabar pada tataran publik, misalnya karena disebabkan oleh kemiskinan, godaan korupsi, atau rezim pemerintahan yang memicu hilangnya asa masyarakat.

Maka di sinilah perlunya keberadaan pembangunan dan menciptakan benteng kepribadian yang kuat, memberikan harapan kepada masa depan agar bisa lebih baik lagi. Bertujuan untuk membangun sikap optimisme menuju kepada tatanan kehidupan kesejahteraan seutuhnya, yakni memiliki kesabaran saat sedang proses perbaikan kesuksesan hidup.

Sekedar pesan bertema kesabaran tidak cukup dikatakan saja, namun perlu juga dilakukan pada diri sendiri, ditunjukkan dalam prilaku hidup dan kehidupan. Hal ini adalah pondasi bersikap legowo, terbiasa menerima nasehat-nasehat dan saling menasehati dengan sesama, ditunjukkan dalam menetapkan kesabaran tersebut. Jangan sampai saat sedang mengalami gonjang-ganjing akibat terjadinya perubahan perputaran roda kehidupan, malah justru menghilangkan esensi kesabaran. Tetap harus disikapi oleh semangat kesabaran dan lapang dada.

Apapun alasannya, kesabaran harus tetap eksis sebagai pemecah gelombang problematik dan menyeret pada dimensi jurang kemanusiaan tersebut. Peran motivasi yang kuat akan menciptakan gelora kesabaran diri. Tidak kalah pentingnya, pola komunikasi antara setiap anggota masyarakat, agar satu sama lain saling mengisi dalam wilayah kecerdasan dengan menetapkan rasa sabar sebagai ikatan penguatnya.

Sebagai generasi yang terlahir sebagai anak manusia normal dan berbudi luhur, diharap tidak mudah menyerah.. Mengubah nasib seseorang memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, harus ada perjuangan dan pengorbanan, merupakan konsekuensi logis dari adanya pertarungan hidup serba paradoks dengan segala percepatan. Sebuah perjuangan dan pengorbanan yang baik akan memberikan hasil manakala dalam mengimplementasikannya disertai dengan sikap kesabaran. Kalau masih mengatakan, "sabar ada batasnya", itu berarti belum dikatakan memiliki tingkat kesabaran seutuhnya.

vendredi 6 avril 2012

Pentingnya Kesan Pertama.



Kesan pertama adalah pijakan awal yang penting untuk berhasil, apapun kita geluti saat ini baik itu berkenalan, atau jenjang karir sebagai seorang karyawan, atau sekedar membangun rasa percaya diri. Sebagian orang ada yang berpikir bahwa tidak menjadi masalah saat kesan pertama kita tidak terlalu bagus, nanti juga bisa disempurnakan sambil jalan.

Namun aku mulai berpikir ulang,ketika kesan pertama yang kita berikan tidak terlalu bagus, maka akan dibutuhkan kerja keras ekstra untuk membangun kepercayaan orang lain kepada kita. Padahal di masa sekarang ini, kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal harganya.

Memang ada benarnya ungkapan yang menyatakan bahwa terlalu banyak berpikir tentang persiapan yang harus dilakukan akan membuat kita tidak melangkah kemana-mana. Namun bergerak tanpa persiapan juga bukan hal yang bijak. Ada juga kan ungkapan, “Tidak membuat perencanaan sama artinya dengan merencanakan gagal.” Apalagi untuk membangun first impression yang baik.

Tidak perlu membuat rencana yang terlalu sempurna, agar kita tidak terpaku dan malah tidak jadi melangkah. Namun setidaknya, buatlah perencanaan atau action plan yang bisa membuat kesan pertama performance kita dimata orang terlihat baik dan profesional. Selebihnya, sambil jalan bisa kita benahi perlahan-lahan. Pada akhirnya seiring dengan pengalaman perjalanan hidup ketika kita terus melangkah, performance kita pun makin baik. Bila sudah begitu, tunggu saja saat keberhasilan datang menghampiri sebagai hasil dari upaya kita selama ini.

Jadi, jangan berhenti untuk terus mengupgrade diri agar lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Semoga bermanfaat untuk kita semua agar semua dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Seperti kalimat lama yang tak pernah usang, "Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin berguncang"

vendredi 30 mars 2012

Friends between Men & Women

Aku selalu berprinsip tidak ada persahabatan antara dua lawan jenis, antara pria dan wanita, karena aku yakin suatu saat baik dari si pria ataupun wanita akan ada perasaan lebih, meskipun banyak dari kita yang memang tidak peka atau tidak menyadari bahwa perasaan itu telah berubah menjadi lebih dalam. Seperti halnya kita kagum terhadap seseorang, yang kadang-kadang kita sudah tidak bisa lihat benang tipis perbedaan antara kagum atau perasaman lain yang menghiasi hati. Tentu, pemikiran seperti ini terbentuk karena pengalaman sendiri dan hasil observasi diantara teman-teman sepanjang hidupku yang sering berpindah-pindah tempat sehingga sudah bertemu berbagai macam bentuk, sifat orang.

Aku mempunyai suatu kebiasaan yang sudah tertanam sejak masa SMU. Disaat aku berkenalan dengan seorang wanita, dengan standarnya kedua mata ini akan menelusuri dari ujung jari kaki hingga ubun-ubun kepala tanpa diperintah. Seakan-akan darah-darah yang mengalir dalam tubuh ini menegur syaraf-syaraf dalam tubuh yang mengalirkan semua informasi ke otak, sehingga tanpa berpikir, secara alami, seorang pria akan langsung menelusuri fisik wanita tersebut. Ya mungkin sebagian banyak wanita menganggap, dasar lelaki yang hanya melihat fisik. Aku sebagai lelaki, mengakui itu adalah suatu hal yang tidak bisa dipungkiri, hal pertama yang menarik perhatian mata lelaki, sudah bisa dibilang adalah fisik wanita.

Ingat, hanya menarik perhatian lelaki, yang memunculkan keinginan dan menegur hormon-hormon untuk bergerak dan sekedar untuk berkenalan, namun bukan berarti ia akan jatuh cinta hanya karena masalah fisik. Untuk masalah jatuh cinta, itu jauh lebih dari sekedar fisik, seorang pria sejati akan melihat sesuatu yang jauh lebih dalam dari fisik semata. Wanita pun sadar akan hal itu, sehingga tidak sedikit wanita yang mati-matian berusaha agar mempunyai tubuh yang ideal, sekedar untuk memberi tanda, "Hellooo.. i'm here"

Setiap berkenalan, ada tiga lapisan yang menjadi suatu penilaian untuk diriku. Dari awal berkenalan, aku langsung bisa membilah menjadi 3 kategori.
1. Cukup untuk berteman/rekan kerja, hal ini biasanya disebabkan dari perbedaan kepercayaan atau ras, dan pada umumnya hati dengan sendiri langsung mengunci
2. Posisi abu-abu, dalam hal ini masih belum bisa mengambil keputusan, karena entah kenapa dari perasaan, kemungkinan untuk kenal lebih dekat dan berkembang lebih dalam selalu ada. Sehingga apabila berkenalan dan masuk ke dalam posisi ini, pada umumnya hati masih terbuka lebar
3. Pertemanan, ya ini biasanya berkembang dari yang posisi abu-abu namun sudah mulai mengenal yang membuat diriku sadar, bahwa lebih baik berteman. Namun setiap saat bersama, tentu tidak menutupi perasaan berkembang lebih dalam

Kembali membahas persahabatan antara wanita dan pria. Apabila baik seorang pria dan wanita bersama, disaat susah, bahagia, tertawa, sedih, adventuring, exploring, diskusi santai, diskusi serius, saling memperhatikan, aku rasa tidak sedikit dan lama salah satu dari mereka akan yang luluh dan perasaannya akan berkembang, namun banyak yang menutupinya karena tidka mau menghancurkan persahabatan yang sudah dibentuk.

Singkat kata, persahabatan antara kedua lawan jenis, bisa terjadi apabila sudah terjadi sesuatu diantara mereka tetapi mereka bisa 'put aside' masalah itu sehingga berteman kembali, atau diantara salah satunya, ada yang menyimpan perasaan itu.

mardi 20 mars 2012

Final Decision

Akhirnya setelah sekian minggu aku bertanya ke diriku apa yang kumau, sepertinya aku sudah menemukan jawabannya. Bukan, ini bukan jawaban yang aku ambil sekedar untuk meyakinkan diri, namun jawaban yang tiba-tiba muncul ketika aku terbangun di tengah malam. Jawaban nya apa? Aku sendiri tidak tahu pasti, namun yang jelas aku sudah tidak memikirkannya dan hatiku entah kenapa merasa lapang dan jauh lebih ikhlas.

Malam sebelumnya, sebuah berita yang sempat membuatku kembali berpikir kembali. Sesuatu yang pada dasarnya aku sudah tahu, bahwa hidup ini memang penuh ketidakpastian. Pasti akan ada suatu saat, kejadian yang diluar perhitungan kita, sehingga sebelum itu terjadi kita sudah harus mempersiapkan strategi terbaik untuk menghadapi apabila hal itu harus terjadi di masa mendatang. Pada saat titik itu, semua sel sel darahku mengalir menuju pusat otak dan berkompromi akan suatu jawaban yang terbaik buat kedepan, setidaknya ini yang terbaik menurut bisikkan hati, namun apa yang terbaik hanya Allah Swt yang tahu.

Aku menyadari dan mengambil keputusan untuk tidak terlalu tergesa-gesa bergerak ke depan, bukan karena aku takut, tetapi ini untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan untuk terjadi dimasa depan, sehingga aku tidak perlu melibatkan orang terlalu banyak, sehingga aku tidak menambahkan beban hidup keluarga dan aku bisa tegar menghadapinya seorang diri.

Jujur, aku butuh seorang pendamping, dibalik setiap komentar orang yang menilai diriku dewasa, mandiri dan tegar, namun pada faktanya aku hanyalah seorang pemuda yang mudah kecewa, sehingga aku lebih memilih untuk melakukan serba sendiri, meskipun di dalam hati aku sangat mengingkan seseorang berdiri disampingku, dimana setiap aku menoleh aku tahu bahwa aku tidak sendirian.

Perjalanan hidup ke depan tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi. Aku memutuskan untuk bergerak sendiri untuk beberapa bulan kedepan, namun bisa saja itu bukan yang terbaik untuk diriku. Aku tidak akan menutupi kesempatan yang ada di depan mata, aku hanya butuh seseorang yang bisa memahami luar dan dalam dan aku bisa berkeluh kesah bagaikan anak kecil ke orang tuanya. Insan di dunia hanya bisa berencana, Allah SWT yang menentukan dan paling tahu yang terbaik buat diri ini.

mardi 13 mars 2012

never count on it

Mungkin tidak sedikit isi dari catatan ku ini berisi tentang kepahitan yang sedang kujalani dalam hidup ini. Ya mungkin jari jemari ini akan senantiasa menari-menari diatas 26 anak kotak ketika pikiran sedang kalut dan banyak problema yang tidak bisa di bagi secara lisan namun tertata rapi dalam penulisan. Lain hal dengan perasaan bahagia, yang lebih condong lebih cepat bercerita secara lisan ketimbang dituangkan dalam tulisan.

Alasannya mungkin sederhana, karena pada dasarnya aku memang tipe orang yang menutup diri apabila sedang banyak masalah. Untuk sekian kali dalam catatanku ini, aku selalu bilang, tidak semua orang ingin tahu kesedihan kita, dengan bersedih di depan mereka, entah kenapa seakan-akan kita berjalan tanpa sebuah perisai. Apabila bertemu dengan seseorang yang berniat kurang baik, sudah pasti kita akan menjadi jauh lebih terluka.

Kembali lagi perasaan keputus-asaan sempat menyirgap beberapa hari ini. Ya harus kuakui, beberapa minggu terakhir ini, aku memang sedang berada dalam posisi yang lemah, dan seakan-akan hanya aku sendiri yang terluka. Aku yang biasanya tetap ceria di depan orang, akhir-akhir ini justru lebih sering mempertunjukkan sisi lemahku. Jujur, aku tidak suka dengan aku yang sekarang, diriku yang rapuh dan seakan-akan minta diperhatikan oleh orang lain, sehingga aku melupakan sesuatu yang penting, bahwa aku hanya perlu mendoa menengadahkan tangan dan berdoa.

Aku tidak ingin berharap banyak dengan teman-temanku. Pada dasarnya aku orang yang takut dikecewakan, sehingga aku lebih sering memilih bergerak sendiri tanpa mengandalkan bantuan orang lain. Bukan karena aku hebat dan tidak membutuhkan teman, justru bisa dibilang 100% kebalikan, aku tak ingin perasaan kecewa menhinggap di diriku hanya karena seseorang yang kupercaya tidak bisa berada disana ketika aku membutuhkan mereka, sehingga aku memilih untuk bergerak sendiri. Kita memang punya teman, dan bisa menggantungkan harapan dan meminta bantuan kepada mereka yang dekat dengan kita, tetapi yang harus aku ingat adalah, ketika kita terluka dan membutuhkan mereka, kita tidak pernah tahu kondisi teman kita. Mungkin disaat bersamaan, dia sedang terluka dan membutuhkan support kita juga.

Nenek pernah bilang
"Ask for help, but never count on it.."

Akan selalu kuingat sepenggal kalimat singkat ini, yang pada intinya menunjukkan kita tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, namun di satu sisi, kita tidak boleh terlalu tergantung kepada orang lain, karena apabila terlalu banyak berharap pada orang lain, kita akan berujung kecewa.

dimanche 4 mars 2012

Tuhan pernah berbisik

Ketika aku kirimkan seseorang padamu,

aku tidak memberikan seseorang yang sempurna

karena engkapun tidak sempurna.

Aku mempertemukan mu dengannya,

sehingga kalian dapat saling berbagi dan bertumbuh bersama.

Begitu juga jika kamu memiliki seseorang, terimalah seadanya,

yang membawa kebaikan kepada dirimu,

menyayangimu, mengasihimu dengan tulus dan sepenuh hati.

Mengapa harus berlengah

dan mencoba membandingkan dengan yang lain?

Ingat, jangan pernah mengejar kesempurnaan,

karena kelak kmu akan kehilangan yang terbaik

yang sudah kamu raih dan kamu akan menyesal

samedi 25 février 2012

Captured in Her Eyes

Banyak orang yang berkata bahwa aku mempunyai kemampuan untuk beradaptasi yang cukup cepat. Mungkin kalimat ini dapat dibuktikan dengan bagaimana orang disekitarku melihat diriku berinteraksi di lingkungan yang baru, dengan waktu yang terbatas aku dapat menyesuaikan diri dan membuat teman baru. Setidaknya selama ini, itulah yang menjadi bukti nyata, kemampuan ini mungkin aku memperolehnya secara tidak cuma-cuman ketika dari kecil aku harus sering berpindah-pindah sekolah mengikuti dinas ayahku yang bekerja sebagai seorang diplomat.

Aku rasa untuk keadaan seperti sekarang, perumpaan kalimat yang mengatakan aku mempunyai kelebihan untuk cepat 'menyesuaikan diri' atau 'beradaptasi' bukan dari masalah berpindah dari lingkungan lama ke lingkungan baru. Namun lebih bagaimana caranya aku bisa cepat bergerak ke depan, move on dari masa lalu.

Ya, sudah beberapa bulan lamanya dimana saat itu aku harus berpisah dengan seseorang yang dekat dengan diriku. Dimana disaat apapun, seseorang itu akan selalu ada berada di sisi kita untuk sekedar mendengar keluhan, ocehan ataupun pendapat kita dan menemani diri ini dalam memecahkan suatu masalah. Dimana kini, semua itu harus di hadapi seorang diri, yaa aku memang punya banyak teman, tetapi akupun yakin bahwa semua orang pernah merasahkan apa yang aku rasakan kini.

Pada akhirnya aku bertemu dengan seseorang, kami pertama berkenalan pada tahun 2010 awal, aku sempat tertarik dengan pancaran aura yang dimilikinya, dengan beberapa alasan yang pada akhirnya kami sibuk dengan kesibukkan masing-masing hingga tidak pernah berkontak. Namun belum lama ini, seperti sebuah magnet, kita dipertemukan kembali, dan lebih tidak tersangka, ternyata perasaan yang aku rasakan 2 tahun yang lalu, masih tersimpan rapih, dan sekali lagi aku terperangkap dari pandangan matanya yang bulat.

Apa yang akan terjadi ke depan aku tidak tahu, namun aku tidak sabar menunggu kejutan-kejutan yang akan diberikan Allah SWT baik itu akan membuat hati ku menjerit kembali? atau justru diredam rasa sakit itu? tetapi aku ini mempercaya bahwa apapun itu, itu adalah yang terbaik

jeudi 16 février 2012

Tentang Move On - Part 2

Masa lalu itu sudah pasti berlalu, jangan membuat masa selarang terbuang-buang secara percuma karena kita sibuk menyesali, menangisi dan menginginkan orang itu kembali. Mau sama siapapun dia sekarang, atau lagi dekat dengan siapa dia, apabila dia tercipta untuk kita, maka dia akan kembali.

Kita tidak boleh lupa dan harus menyadari bahwa perjalanan kita masih panjang. Di depan sana, banyak yang menunggu kita, banyak hal yang menanti, banyak kejutan kejutan yang telah dipersiapkan oleh Allah SWT untuk kita, termasuk kebahagian kita. Jangan sampai kebahagian yang sudah disiapkan buat kita berlalu begitu saja. Mau sampai kapan ada di jurang kepedihan apabila ada tali yang bakal dan siap mengangkat kita balik ke atas.
Menurut penulis pribadi, nangis disaat kita mencoba untuk move on, itu wajar. Menangis itu merupakan luapan emosi yang tidak kita bisa ungkapkan dengan kata kata, memang menangis tidak akan memecahkan masalah, tetapi perasaan penat di hati akan terlepaskan.

Nenek pernah bilang "crying when you need to cry is another way to show strength"

Menangislah, terus pejamkan mata dan tidur lah. Ketika kembali ke alam sadar, berdirilah ke depan cermin, sadari berapa air mata telah terbuang. Kita harus tahu dan menyadari bahwa diluar sana ada orang yang sangat ingin melihat diri kitavtersenyum. Dia akan jatuh cinta dengan senyuman tersebut. Bangkitlah! Kita belum tau orang yang akan jatuh cinta dengan senyuman kita itu siapakan? Jadi tersenyumlah, dia pasti ada disekitar kita dan kita bakal tau siapa dia spabila diri kita mulai tersenyum dan merelakan masa lau dan percayalah perlahan dia akan menampakkan dirinya :)

Mungkin semua ini tidak akan semudah yang dibayangkan
Tetapi apabila kita memang sayang kepada orang tersebut, kenapa harus dilupakan? apabila dia pernah bikin kita bahagia kenapa harus dilupakan?

Kita tidak melupakannya, kita hanya selangkah lebih maju, meninggalkan dia dibelakang. Membiarkan masa lalu kita membuat kita kuat untuk melangkah kedepan lagi. Kita hanya hanya berhenti mencintainya dan biarkan perasaan itu pudar dengan sendirinya, merelakan dia bahagia dan memberi kesempatan ke diri kita untuk bahagia lagi tanpa mencampuri dia di langkah kita berikutnya.

Sekedar buah pemikiran penulis, mantan pacar/gebetan itu jangan dijadikan musuh. Ingat mereka juga penyebab yang membuat kita bahagia. Sesakit apapun ingatan yang dia beri buat kita, beri dia pelajaran dengan berbesar hati untuk merelakannya, karena masa lalu lah yang akan membuat kita menjadi lebih kuat seperti sekarang. Tenang dia tidak akan terleha-leha lama karena sudah nyakitin kita, God already prepare something bigger for him/her to handle


PS : Tulisan ini dilakukuan untuk semua pejuang diluar sana, termasuk penulis ini sendiri yang membutuhkan motivasi agar tetap bisa kuat dan memancarkan aura yang positif dengan kurva senyuman yang lebar.

vendredi 10 février 2012

Tentant Move On - Part 1

Aku tahu, banyak dari kita yang susah banget untuk move on dari seseorang yang sudah membekas di hati. Entah move on karena putus, move on karena rejection atau move on karena terpaksa. Tetapi terdapat beberapa alasan yang terlintas dalam pikiran tentang move yang ini ditulis dalam blog ini.

Yang pasti, kita harus menyadari betul kalau dia sudah harus pergi dari kehidupan kita. Ya mungkin dia memang pergi, tetapi tidak selamanya, orang tersebut tetap dan akan selalu ada dalam hati kita yang sudah menjadi suatu kenangan. Butuh waktu, tetapi bisa, dan setiap orang memiliki tingkat level yang berbeda untuk bisa move on.

Kenangan yang telah kita lalui bersama dia, waktu mengejar dia memang bakal stay di dalam hati. Jadi seberapa keras kita berusaha untuk melupakan, sebenarnya hal itu MUSTAHIL untuk dilakuan. Suatu kenangan itu sudah seperti kaya buku, kita harus ingat bahwa kisah itu sudah selesai sudah tamat. Dibuka kembali hanya seperlunya saja, jangan dibuka setiap hari dan di ratapi, di tangisi dan terlebih lagi di sesali dengan ucapan-ucapan penyesalan yang berawal "Ah seandainya. Ucapan-ucapan penyesalan boleh diucapkan sebanyak mungkin, tetapi yang harus kita ingat bahwa hal itu tidak akan merubah apa-apa yang telah terjadi, hanya akan membuang-buang tenaga, bikin capek bathin. Yang bisa kita petik adalah jadikan itu pelajaran, pelajaran yang berharga yang tidak mau terulang kembali. Jadikan ucapan penyesalan itu tidak muncul lagi di hubungan kita yang berikutnya bersama siapapun itu.

Sesusah apapun Move On, hal itu akan menjadi lebih mudah apabila kita memang mau melakukannya dan tidak menganggap itu susah. Ya, mungkin memang lebih mudah untuk diucapkan ketimbang dilakuannya, tetapi apabila kita memutuskan untuk diam ditempat, tidak akan ada yang berubah. Apabila dibelakang kita banyak masa lalu yang menghantui, jangan diam saja. Minggir dan lanjutkan perjalanan itu, biar masalalu menjadi kenangan dan pelajaran. Kita hidup untuk hari ini, bukan untuk menyesali apa yang telah terjadi kemarin.

to be continued.....

jeudi 2 février 2012

Hidup bagaikan perahu



Tak seorangpun yang mengenal siapa diriku sebenarnya
Akupun tak pernah merasakan kekosongan seperti ini
Apabila aku membutuhkan seseorang disampingku
Siapa yang bisa menenangkan diri ini
Dan membuat aku kembali kuat menghadapi hidup

Kita semua bagaikan perahu dalam suatu takdir
Ombak masalah berdatangan dan tidak bisa melarikan diri
Tetapi apabila kita pernah kehilangan arah
Ombak pertolongan akan membimbing kita menyongsong esok hari

Tak seorangpun yang mengenal siapa diri ini sebenarnya
Atau mereka memang tidak pernah mau tahu
Tetapi apabila aku membutuhkan seseorang
Aku berharap kau ada disitu, menemaniku

Aku mau kau tahu dan mengenal semua tentang diriku
Aku tak pernah menyangka memiliki perasaan ini terhadap terhadapnya
Apabila kau membutuhkan seseorang dalam perjalanan hidup
Aku akan berada disisimu, dan membuat kamu tabah

Kita semua bagaikan perahu dalam suatu takdir
Ombak masalah silih berganti berdatangan
Tetapi aku percaya dan selalu memegang harapan
Bahwa tidak ada masalah yang tidak terpecahkan

mardi 24 janvier 2012

Sejarah yang terulang

Sungguh ironis bukan? apabila sesuatu yang pernah terjadi di masa lalu dalam kehidupan kita, dengan tidak/sengaja kembali terulang lagi. Entah itu memang suatu kebetulan belaka atau memang Tuhan memberikan kita cobaan yang sama karena kita tidak berhasil mengatasi permasalahan ini di masa lampau dengan baik dan bijak? Lebih tak tersangka dan bodohnya, kini aku berada diposisi itu, ya mungkin kejadian ini memang belum terlalu lama, tetapi apa yang kurasakan kali ini adalah, aku kembali 'deja vu' karena kasus yang sedang terjadi dalam kehidupanku sekarang, hampir sama persis dengan kasus yang aku alami sekitar 3 tahun yang lalu, tahun 2009

Mengapa kejadian yang hampir sama bisa terulang kembali? apakah itu berarti aku belum mengerti letak kesalahanku di masa lalu sehingga Tuhan memberiku kembali ujian yang sama, yang sampai sekarang aku belum bisa menemukan solusinya. Bukan kah masalalu itu harusnya jadi sebuah pembelajaran? mengapa aku bisa terjatuh di lubang yang sama? Kasus yang sama nanun dengan pemain yang berbeda. Aneh bukan?

Aku tidak mau ambil pusing, aku coba jalankan dengan penuh semangat. Layaknya tidak pernah terjadi apa-apa di masalalu, namun ternyata disitu letak kesalahanku. Yang pada akhirnya hatiku kembali menjerit kencang, bahkan kali ini, jeritan hati ini menjadi jauh lebih kencang dibanding 3 tahun yang lalu. Ya mungkin 3 tahun lalu itu bagaikan sebuah luka, namun kejadian yang hampir sama sekarang ini lebih perih, bagaikan luka yang terkena air garam.

Namun sesakit itu suatu pukulan, aku tidak boleh diam ditempat, dan tetap harus melangkahkan kaki ke depan karena aku yakin, di depan sana ada yang menunggu. Aku ingin dan harus percaya bahwa semua itu terjadi demi kebaikanku di masa mendatang.

mardi 17 janvier 2012

kenalkan aku dengan diriku

Di antara ciri-ciri kebahagiaan dan kemenangan seorang hamba adalah: Bila ilmu pengetahuannya bertambah, bertambah pula kerendahan hati dan kasih sayangnya. Setiap bertambah amal-amal shaleh yang dilakukannya, bertambah pula rasa takut dan kehati-hatiannya dalam menjalankan perintah Allah. Semakin bertambah usianya, semakin berkuranglah ambisi-ambisi keduniaannya. Ketika bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanan dan pemberiannya pada sesama. Jika bertambah tinggi kemampuan dan kedudukannya, bertambahlah kedekatannya pada manusia dan semakin rendah hati pada mereka. Sebaliknya, ciri-ciri kecelakaan seseorang adalah: Jika bertambah ilmu pengetahuannya, bertambah kesombongannya. Setiap bertambah amalnya, bertambah kebanggaannya pada diri sendiri dan penghinaannya pada orang lain. Bila semakin bertambah kemampuan dan kedudukannya semakin bertambah pula kesombongannya.

Suasana apa yang terekam dalam jiwa kita saat membaca kalimat-kalimat di atas? Bilakah kita berada dalam daftar orang-orang yang berbahagia dan menang? Atau, celaka? Semoga Allah SWT membimbing hati dan langkah kita untuk tetap memiliki karakter orang-orang yang berbahagia dan menang. Semoga Allah menjauhkan hati dan langkah kita dari karakter orang-orang yang terpedaya oleh ilmu, amal dan kemampuannya. Amiin.

Mengenali diri memang penting, orang yang mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya. Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk lebih banyak bercermin dan mengevaluasi diri sendiri, ketimbang bercermin dan mengevaluasi orang lain. Orang yang sibuk oleh aib dan kekurangannya, kata Rasulullah lebih beruntung, ketimbang orang yang sibuk dengan kekurangan orang lain. , "Barangsiapa yang mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri daripada sibuk mencari-cari aib dan kesalahan orang lain."

Semoga kita semua menjadi orang yang mengenal diri sendiri

mardi 10 janvier 2012

si jago merah, manja di tengah puncak

Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam, namun avanza merah masih berusaha melaju diatas bukit bukit jalanan. Tempat yang dituju masih belum menunjukkan batang hidungnya. Permasalahan yang terjadi malam ini menyadarkan aku bahwa stiap melakukan perjalanan jauh, persiapan harus betul betul matang. Ya persiapan bekal di jalan, agar ketika perut sudah mulai bernyanyi ria, kita mempunyai sesuatu agar bisingan suara itu tidak menganggu perjalanan liburan tersebut. Persiapan dalam hak bekal, sudah mantap, malah terkesan berlebih. Rasa takut terjebak dalam kemacetan, membuat aku lebih berhati hati. Namun, malam ini terjadi sesuatu yang diluar dugaan, perjalanan menuju villa terhambat akibat si jago merah yang telah kukendarain hampir 4 tahun, mulai meminta perhatian yang lebih.

kendaraan mulai melaju sangat lambat, aku tidak terlalu menghiraukannya karena aku tahu bahwa si jago merah ini memang mobil dalam kota. Sehingga tarikkan yang tidak terlalu kuat itu, sudah sewajarnya terjadi. Lirihku dalam bathin. Namun pemikiran tersebut mulai tergoyah ketika si jago merah ini sudah berjalan tersendat sendat. Hal ini semakin mantap ketika persneling 1 dengan speedometer berkisar 5 - 6 hanya mampu menarik secepat 10 - 20 km/jam.

Hasilnya, di malam hari yang dihiasai oleh cahaya dari lampu mobil yang lalu lalang, mulai menunjukkan emosinya. Aneka ragam bunyi klakson terdengar nyaring yang membuat si jago merah harus menepi. Puncak kemanjaannya semakin terlihat ketika, gas ditekan dengan sangat keras, namun hanya suara mesin terdengar keras, melainkan si jago merah tidak maju, malah mundur akibat berada ditengah tanjakan. Yang lebih membuat malam itu lebih indah adalah, ketika asap mulai menampakan dirinya, keluar dari kap depan.

aku mulai berpikir keras, apa yang harus lakukan. Aku tidah ahli dalam hal kendaraan, dan aku merasa masalah yang dialami si jago merah ini sudah paket komplit. Aku hanya kenal satu pahlawan yang bisa membantu aku mengenai si jago merah. Pahlawan yang tangkas, dan penuh kedetailan namun ntah kenapa kurang dihargai. Ya, siapa lagi yang paling kenal mengenai masalah mobil selain pahlawan yang kita sering sebut dengan istilah "montir"

permasalahan berikutnya yang muncul dalam pikiranku, dmanakah aku bisa menemukan pahlawan tersebut? Terutama di waktu yang sudah relatif telat ini + posisi yang berada di puncak dengan toko yang sudah banyak tutup? Angin malam tertiup lebih kencang dan lebih dingin dari biasanya, terasa hawa dingin itu melintasi kulitku, yang tak sadar membuat aku melompat-lompat kecil untuk menghangatkan badan sambil terus berpikir mencari suatu solusi.

To be Continued...

mardi 3 janvier 2012

Vulnerable Me

Pernahkah kita merasa bahwa hidup kita seakan-akan berada dititik terbawah? Perasaan yang ingin tertawa miris melihat keadaan diri ini yang tidak berdaya. Perasaan dimana sebuah harapan telah di pegang setinggi langit, namun pada akhirnya terlepas dan terhempas ditanah? Ingin berteriak, menangis kencang namun air mata tak kunjung keluar.

Beberapa hari ini, itulah perasaan gundah yg kurasakan. Ingin tertawa dan menangis disaat yang bersamaan. Dimana keadaan hati menjadi goyah dan harus kembali ke titik nol. Bagaimana tidak? aku merasakan semua hal yang telah kutatah beberapa tahun terakhir ini kembali hancur lembur di depan mata. Mungkin kalimat tersebut sedikit extrim, tetapi setidaknya itu yang aku rasakan ketika menulis catatan ini. Aku tahu bahwa memang akan banyak keadaan dimana, dalam kehidupan kita dituntut untuk memilih jalur kehidupan sesuai dengan pilihan kita meskipun tidak mempunyai bayangan, apakah jalur itu yang terbaik atau tidak. Disaat seperti itulah peran lingkungan sekitar kita yang menjadi pendukung utama.

Aku tahu dan sangat pahami sekali, bahwa orang-orang disekitarku hanya bisa memberikan pendapat, pendapat yang menurut mereka paling benar, pendapat yang dilihat dari sisi mereka, tanpa sebenarnya mereka tidak bisa merasakan apa yang benar-benar kita rasakan, melainkan mencoba merasakan posisi kita, dengan mendengar cerita kita. Tetapi, kita yang sedang terjerumus dalam pemikiran yang kalut, cukup sering membuat kita tidak bisa berpikir secara rasional, sehingga pendapat mereka yang bisa menjadi titik awal untuk membuka pikiran kita.

Setiap insan, pasti memiliki saat-saat dimana tingkat kepercayaan mereka sedang berada di tingkat paling tinggi. Vice Versa, sangat mudah untuk menyikapi apabila kita sedang berada diatas, paling tidak kita tidak akan memikirkan yang tidak-tidak, meskipun kesombongan harus tetap dijaga agar tidak ada pihak lain yang kecewa. Namun apa yang terjadi ketika kita berada di titik paling bawah? Ya dititik dimana diri kita sedang lemah dan butuh keberadaan orang lain, namun yang paling pahit adalah, ketika kita merasakan perasaan seperti ini, kita baru bisa melihat fakta bahwa, semua orang memang sudah sibuk dengan kehidupan masing-masing.

I've said this before, i'm going to say it again.. "Ask for help but never count on it.."

Tapi pada akhirnya, meskipun dalam perjalanan memang banyak permasalahan, setelah dipikir-pikir, kehidupan memang tidak akan terpisahkan dengan berbagai masalah yang datang. Hanya saja, kita harus tahu bagaimana menyikapinya..

HAPPY NEW YEAR 2012