mercredi 30 décembre 2009

HIATUS

-HIATUS-



Tahun baru pun akan tiba, aku pun akan merenungkan semua kejadian ini agar menjadi lebih baik dan lebih bertawakal

samedi 26 décembre 2009

Pangeran Berkuda Putih

Di dalam sanubari makhluk bernama pria, terdapat suatu suatu impian untuk menjadi seorang pahlawan, hero, kesatria berjubah berkilauan, atau seorang pangeran dengan kuda putihnya. Pada dasarnya, ia ingin menjadi seorang yang tangguh, hebat dan penuh percaya diri dalam melindungi wanita yang berhasil mengaet atau mencuri hatinya. Dengan merasa dirinya hebat, maka pria bisa mengeluarkan secara maksimal kekuatannya. Apabila merasa dipercaya, pria akan menjadi makhluk yang penuh perhatian. Namun, apabila tidak merasa dipercaya, maka ia akan kehilangan semangat, kepercayaan diri, dan gairah hidupnya dan setelah beberapa waktu pria tidak bisa mengeluarkan secara maksimal kemampuannya, dan ia berhenti untuk menyayangi.

Coba dibayangkan, apabila seorang pangeran berpakaian jubah berkilauan dengan kuda putihnya berkelana kepolosok-pelosok daerah atau pendesaan. Tiba disuatu desa, ia mendengar seorang wanita atau putri sedang menjerit, menangis meminta tolong. Tanpa berpikir panjang, naluri seorang lelaki akan langsung mencari letak suara tersebut, bergegas ke putri-putri tersebut yang terjebak akibat serangan seekor naga. Pangeran berjubah berkilauan itu langsung mengeluarkan pedang dari tempatnya, melompat menerjang bahaya dan membunuh naga itu.

Ketika sang pangeran membawa putri itu pulang, ketika pintu gerbang dibuka, ia disambut baik oleh keluarga sang putri dan penduduk kota. Ia dipersilahkan untuk tinggal di kota tersebut dan diakui sebagai seorang pahlawan, dan akhirnya pangeran dan putri tersebut saling jatuh cinta.

Beberapa minggu setelah itu, pangeran itu melakukan perjalanan ke tempat lain. Dalam perjalanan pulangnya, ia mendengar istri tercintanya berteriak meminta tolong. Seekor naga kembali menyerbu istana itu. Setibanya di istana, pangeran itu tidak berpikir panjang, langsung mengeluarkan pedangnya untuk membunuh naga dan melindungi isterinya. Tetapi sebelum pangeran itu berhasil mengayunkan pedang miliknya . Sang putri berteriak. “jangan gunakan pedangmu, lebih baik kau gunakan kampak ini. Jauh lebih tajam.”

Sang putri memberikan kampak itu. Dengan sedikit ragu, pangeran itu mengayunkan kampak tersebut yang pada akhirnya naga itu berhasil ditebas hingga mati. Orang-orang disekitar menyambut sang pangeran dengan gembira.

Hal serupa terjadi lagi beberapa minggu kemudian. Ketika sang pria melakukan perjalanan bersama isterianya. Mereka berpapasan dengan naga, pangeran itu mengeluarkan pedangnya kembali. Namun kembali terdengar suara isterinya. “jangan, lebih gunakan senjata lain.”
Pangeran itu lalu mengambil kampaknya yang digunakan untuk membunuh naga beberapa minggu yang lalu. Sang puteri kembali bersuara, “Jangan gunakan kampakmu, lebih baik pake tali ini.” Sang puteri pun menjelaskan cara menggunakan tali tersebut. Dengan ragu-ragu, pangeran itu mengikuti apa kata sang isteri. Ia berhasil membunuh naga tersebut dengan mengikatkan tali tersebut ke leher naga dan menariknya dengan kuat.

Setiba di istana, berita tersebut sudah menyebar, orang-orang menyambut pangeran dengan gembira. Ketika makan malam bersama, pangeran itu merasa seakan-akan tidak melakukan apa-apa karena ia menggunakan tali yang sang puteri ajukan. Bukan pedang miliknya, bukan karena kehebatannya. Sehingga pangeran tersebut merasa tidak pantas untuk menerima kepercayaan dan rasa kagum orang-orang kota terhadapnya. Setelah kasus tersebut, pangeran ini menjadi pendiam dan sedikit memurung dan akhirnya lupa menggosok jubahnya agar tetap berkilau.

Sebulan kemudian ketika pangeran akan melakukan perjalanan, sang putri mengingatkan untuk berhati-hati. Dalam perjalanan pulang, pangeran itu melihat naga lain menyerang istana. Sepertinya naga tersebut ingin membalas dendam rekannya yang dibunuh. Pangeran tersebut langsung bergegas, namun ia sempat bingung senjata apa yang akan dipakai. Ia akhirnya memilih mengeluarkan pedang kesayangannya. Namun dengan sedikit keraguan, seraya berpikir berulang kali apa sebaiknya menggunakan kampak atau tali. Pada saat ia bimbang dan hilang konsentrasinya, naga tersebut menyemburkan api yang membuat tangan kanannya terbakar. Sang puteri kembali berteriak. “Gunakanlah racun ini, racun ini baru dibuat oleh ahli obat kita.. masukan ke dalam mulut naga.”

Dengan keadaan terdesak, sang pria dengan sigap langsung menuangkan racun tersebut ke dalam mulut naga. Naga itupun magi, dan kota itupun kembali bersenang-senang, namun tidak ada yang tahu bahwa pangeran itu merasa sangat malu.

Kembali dalam perjalanan berikutnya, di suatu pedesaan ia mendengar wanita lain meminta pertolongan. Sewaktu ia bergegas, entah kenapa rasa percaya dirinya sedang muncul. Pangeran itu merasa yakin dan penuh semangat. Tetapi sempat ia berpikir, apa yang harus digunakan? Pedang? Kampak? Tali? Atau racun? Kira-kira apa yang akan dikatakan sang puteri?

Sesaat ia sempat bimbang, namun ia ingat perasaannya jauh sebelum ia kenal tuan puteri. Masa-masa kejayaannya yang penuh percaya diri menerjang bahaya hanya dengan sebilah pedang yang sampai sekarang masih dibawa-dibawa kemana ia pergi. Dengan tumbuh rasa percaya dirinya, ia mengambil pedangnya dan mengayunkan dan memenggal kepala sang naga dan penduduk kota itu bergerima.
Pangeran berjubah berkilauan dengan kuda putihnya tidak pernah kembali kepada sang puteri. Ia hidup di daerah baru tersebut dan hidup bahagia. Ia menikah dengan wanita yang ditolongnya setelah yakin bahwa wanita tersebut tidak tahu/tidak mengetahui tentang kampak,tali dan racun. Wanita itu hanya memberi rasa kepercayaan, mendukung dan memberi perhatian.

Dalam diri setiap lelaki, terdapat seorang berjiwa kesateria berjuba berkilauan. Cerita diatas dapat menjadi suatu perumpaan. Laki-laki menghargai perhatian dan bantuan sekali-kali, tetapi dalam batas tertentu. Terlalu banyak perhatian dan bantuan akan mengurangi keyakinannya atau membuat dirinya menjadi tidak semangat.

—————————————————————————————————————————————

Setelah membaca cerita perumpamaan diatas, mungkin semakin banyak pertanyaan dibenak kita. Coba tangkap makna cerita diatas dan melihat kehidupan percintaan yang dialami diri sendiri atau teman-teman kita. Apakah ada korelasi? Apa kalian bisa mendapatkan makna yang tersirat?

Cerita ini terinspirasi ketika berdiskusi dengan teman yang ahli dalam bidang ini, ia sempat menulis cerita diatas di blog nya yang kini sudah sirna. Pikirannya logis dan sangat masuk akal. Ditambah ada teman yang curhat menanyakan. “Kenapa sih drul pria itu suka berubah-rubah sifatnya? Dulu waktu pdkt sweet banget, tetapi setelah jadian dia BERUBAH”

Ya aku yakin tidak sedikit wanita yang menanyakan pertanyaan diatas. Penjelasannya sedikit panjang, tetapi bisa dicari dari makna yang terselubung dlm cerita perumpaan diatas. But before asking this, ask yourself this first..”Yang berubah duluan siapa? Is it him? Or is it YOURSELF? Hanya anda yang tahu akan jawaban ini.

Wanita lah yang menentukan kebahagian setiap pria, wanita lah yang menentukan pada akhirnya apakah ia akan membuat pria itu senang. Tersenyum, Atau sedih dan patah hati. BUT, before all that, para lelaki lah yang menentukan segalanya. Apakah ia ingin maju terus? Atau menghilang dan berubah haluan? So para wanita, if you do like someone, dan that someone show a little careness, jangan GENGSI to answer his feelings.

For short, we only live once. Tell the one you love that you love them. What matter is that you’re being true and honest to yourself, and the answer comes later. Love one another

“There’s no such thing as ex friends, but there’s such thing as ex girl/boy. So maintaining a relationship with the one you love need a little bigger effort”

lundi 21 décembre 2009

Meeting New People

Aku selalu sadar bahwa bertemu dengan orang baru selalu menyenangkan. Pada dasarnya setiap orang itu tidak ada yang sama, yang kembar siam pun pasti memiliki gestur bicara yang berbeda dan memiliki khas tersendiri. Pada saat itu, aku dipertemukan dengan teman-teman baru. Teman-teman yang mana bisa mengangkat rasa lelahku, dan mengingatkanku kembali akan kesadaran bahwa, kita harus keluar dari comfort zone kita, agar dapat menjadi lebih open minded.

Selama ini, aku selalu terkurung dan berada dalam lingkungan yang mana membuat pikiranku hanya bisa melihat dari satu sisi. Ya mungkin hal itu memang tidak aneh, karena aku selalu berkutik di dunia mahasiswa dengan latar belakang pendidikan ekonomi, baik itu dari kampus ku sendiri ataupun kampus yang lain. Sehingga disaat aku mendapatkan kesempatan untuk berbaur di dalam suatu acara yang memerlukan suatu pelatihan dan kekompakan dari latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Seakan-akan aku diingatkan kembali, bahwa dunia itu sangat luas dan aku harus bisa membuka mata lebih lebar lagi.

Aku sangat senang dapat bertemu dengan mereka.
Jujur, akhir-akhir ini aku sudah merasa penat berada dilingkungan yang sama terus. Ingni rasanya aku berteriak dan lari sekuat tenaga agar dapat merasakan lingkungan baru. Entah hal ini ada berhubungan dengan masa laluku, tetapi aku ingin bergerak ke depan. Aku tahu dan paham, bahwa kini aku sedang bergerak dengan kecepatan yang relatif lambat, tetapi aku ingin sesuatu yang signikan untuk suatu perubahan.

Perbedaan cara berpikir, itu lah sesuatu yang aku rindukan. Ya, betul aku ingin mendapatkan suatu pemikiran tentang banyak hal dari sisi yang berbeda. Apapun itu, baik dari pembahasan tentang dunia politik sampai masalah asmara. Aku pada dasarnya suka mendengar pendapat orang baru, khususnya yang memiliki cara berpikir berbeda dan selalu menganalisa suatu cerita tidak hanya dilihat dari kacamata sendiri. Itulah yang aku temukan seminggu terakhir ini.

Walaupun aku hanya menghabiskan 3 hari full day bersama mereka, tetapi aku yakin bahwa di dalam lubuk hati mereka. Mereka mendambakan hal yang sama. Yaitu bertemu orang baru yang diluar lingkungan biasanya. Tak terasa 3 hari itu berakhir, dan seakan-akan itu sebuat momen untuk diriku melempar jauh semua masalah, dan kini harus kembali berhadapan dengan realita. Realita dunia yang mana itu jalan hidupku.

mardi 15 décembre 2009

Jawaban atau Proses

Kembali termenung setelah sekian lama. Pikiran ini datang disaat kondisiku yang sedang berbaring di tengah kegelapan dalam kamarku. Kondisi baik fisik dan pikiranku yang lelah, membuat jiwa kembali bertanya-tanya tentang masa depan yang tidak seorang pun tahu. Aku tahu terlalu banyak berpikir, tidak akan ada perubahan. Aku harus berani mencoba dan melangkah ke depan meskipun tidak ada yang tahu bahwa tindakan yang aku ambil ini benar atau salah Akhirnya aku mengambil suatu keputusan tanpa berpikir jauh. Dengan mengambil langkah pertama ini, aku tahu kini dalam kehidupanku sekarang, aku telah bergerak ke depan.

Nenek pernah bilang
"Semakin banyak variabel yang kamu ketahui, semakin susah kamu mengambil suatu keputusan."

Semakin banyak data yang aku kumpulkan, semakin membuat diriku dilema akan keputusan yang harus kuambil. Terlalu banyak variabel yang aku ketahui, membuat aku selalu berpikir dengan awalan 'jika' sehingga, pertanyaan-pertanyaan yang terlintas dalam pikiranku tidak selesai-selesai. Satu statement terlalu banyak kemungkinan yang bisa terjadi, ketika dari beberapa kemungkinan itu aku berhasil mengambil keputusan, pertanyaan berikut akan muncul dengan beberapa alternatif jawaban yang lebih banyak lagi.

Aku tahu bahwa dalam kehidupan ini pertanyaan akan terus mengalir tanpa aku cari. Dibalik setiap jawaban pasti akan memunculkan pertanyaan baru yang memungkinkan tidak ada jawaban yang pasti. Ini bukti nyata bahwa aku hidup dengan pertanyaan-pertanyaan yang mana aku harus cari jawabannya. Pada dasarnya, aku mengambil suatu kesimpulan. Bahwa dibalik sebuah jawaban yang diperlukan insan di dunia ini adalah proses pencarian akan jawaban tersebut. Proses itu yang membuat jiwa kita berkembang dan lebih mengerti lagi akan tujuan akhir.

Sehingga pertanyaan yang mana lebih penting, 'Jawaban akhir' atau 'Proses pencarian jawaban tersebut'. Seperti halnya, lebih penting 'Hasil Akhir' atau 'Proses menuju hasilnya'? Banyak yang berkata, proses yang baik akan menghasilkan akhir yang baik. Aku setuju, dan bisa mengambil suatu konklusi, apabila proses itu sudah baik dan aku sudah mengeluarkan segenap kemampuanku dalam proses ini untuk menghasilkan jawaban atau hasil yang baik. Namun pada akhirnya Hasil akhirnya tidak sesuai bayanganku, itu pertanda bahwa hasil tersebut bukanlah yang terbaik buat diriku.

mardi 8 décembre 2009

Tentang Wanita

Ketika seorang perempuan menangis,itu bukan berarti ia sedang mengeluarkan senjata terampuh melainkan ia sedang mngluarkan senjata terakhir. Ketika seorang perempuan menangis,itu bukan berarti ia tidak berusaha menahan melainkan karena pertahanan sudah tak mampu lagi membendung air mata. Ketika seorang perempuan menangis, itu bukan karena ia ingin terlihat lemah melainkan karena ia sudah tak sanggup berpura-pura kuat.

Selama ini kaum adam suka salah paham tentang kaum hawa, tentu kaum hawa menjadi pihak yang disalahkan dan di cap matre, suka pria ganteng, pria bermobil. Sebenernya itu salah setidaknya menurut pikiranku

wanita matre : bukanya kaum hawa itu matre, tapi kaum hawa menyukai kejutan, kecukupan materi serta mimpi mimpi seorang pria. Dan kebetuan, pria tajir memiliki ini, tapi pria miskin janganlah berkecil hati....

Mimpi bukan milik orang tajir ataupun pintar tapi milik mereka yang ada tujuan dan berani bekerja keras untuk wujudtin mimpi mimpinya. Jika sebagai kaum adam, kalian bisa bercerita ttg mimpi kalian serta bisa tunjukin usaha serius serta niat ke pihak kaum hawa percaya dah anda lebih tajir dimata mereka dibanding yang benar benar tajir.


Pria tampan : kaum hawa bukan menyukai pria tampan, tapi menyukai pria yang percaya diri akan fisiknya, mampu berjalan tegak dan gak minder akan kekurang fisiknya, karena kaum hawa ingin pria yang bisa dibanggakan dan bagaimana mereka bisa bangga jika kalian minder dengan fisik kalian???

Untuk yang merasa dirinya kurang tampan jika kalian menyukai wanita, percayalah dirilah , walaupun tampang tukul tapi harus percaya seperti brad pit. Percaya bahwa kalian lebih tampan dibandingkan mereka yang benar benar tampan. Apabila tidak peraya, coba kalian para wanita menjawab, lebih memilih brad pit tapi bentar ketemu orang takut, atau bentar bentar bilang dirinya jelek dan minderan saat jalan dan malu malu atau memilih yang tampang pas pas an tapi pede and gak malu ketemu keluarga kalian, teman teman kalian, dan bangga ma fisik dirinya sendiri.

Pria bermobil : yang wanita butuhkan adalah kenyamanan saat berpergian, terlindung dari panas dan hujan,serta komunikasi saat berpergian, kebetulan mobil saat mendukung. Seandainya kalian naek motor dan panas kalian kasih jaket kalian, bawa pelan pelan dan bisa ngobrol walaupun berisik, serta hujan bisa langsung inisiatif berteduh n beli gorengan atau cokelat di alfamart, atau saat berjalan kaki kalian di jalur luar serta buat wanita itu merasa aman, atau saat desak desakan di bus kalian bisa care, n lindungi mereka dari senggolan senggolan kalo bisa peluk kaum hawa, pasti mereka lebih pilih kalian daripada yang bermobil.

Pria bermobil : yang wanita butuhkan adalah kenyamanan saat berpergian, terlindung dari panas dan hujan,serta komunikasi saat berpergian, kebetulan mobil saat mendukung. Seandainya kalian naek motor dan panas kalian kasih jaket kalian, bawa pelan pelan dan bisa ngobrol walaupun berisik, serta hujan bisa langsung inisiatif berteduh n beli gorengan atau cokelat di alfamart, atau saat berjalan kaki kalian di jalur luar serta buat ce itu merasa aman, atau saat desak desakan di bus kalian bisa care, n lindungi mereka dari senggolan senggolan kalo bisa peluk kaum hawa, pasti mereka lebih pilih kalian daripada yang bermobil.

Coba kaum hawa menjawab, pilih naik mobil tapi ribut, bawanya ugal ugalan atau tidak ngobrol hanya dengerin radio atau pilih yang naek bus tapi bisa buat kalian nyaman saat supir bego ugal ugalan dan rem mendadak, bisa lindungi kalian bukan membahayakan nyawa kalian..

vendredi 4 décembre 2009

Life Reminder

Kehidupan terus bergulir tanpa memandang keadaan sebenarnya dirasakan oleh seorang insan. Aku selalu mencoba dan bertahan, bahwa dari setiap kejadian baik itu hal yang kurang berkenan atau hal yang sangat diharapkan pasti terselip sebuah pesan dari Allah SWT untuk kita dapat pelajari. Namun pertanyaan yang selalu timbul, apa yang harus kita pelajari agar bisa bahagia dunia dan akhirat? aku tahu, manusia diciptakan untuk terus belajar. Memahami konsep agar dapat mengerti perasaan orang lain melihat dari sisinya. Hidup itu singkat, lalu mengapa banyak orang yang tidak menyadari akan hal itu? Namun setiap tahun, ada 1 hari dimana kita akan diingatkan bahwa hidup ini hanya soal waktu, menunggu dipanggil ke pangkuan yang maha kuasa.

Malam itu, aku berbaring di tempat tidur. Gelap gulita, berhubung pada detik itu listrik sedang padam. Dalam kegelapan, aku tidak bisa melakukan apa-apa hanya selain merenung. Merenung apa yang telah kulakukan dalam kehidupanku hingga detik ini. Kejayaan apa yang telah kuperoleh, kegagalan apa yang telah kudapatkan, dan kejutan-kejutan apa lagi yang kira-kira akan kuterima dari yang maha kuasa agar menjadi seorang pria yang bertawakal dan sabar.

Terdengar suara petir dan kilatan cahaya dari luar yang begitu menggelegar. Bumi sedang menangis, menangis begitu kencang. Dimana tangisannya bisa membuat orang lain susah, tetapi banyak yang tidak sadar bahwa karena tindakan manusia itu yang membuat tangisan bumi dapat mencelakakan kita sendiri.

Aku bangkit dari tempat tidur, dalam kegelapan aku berjalan mendekati jendela. Aku dapat melihat air hujan bertetesan kencang namun terlihat halus. Kilatan cahaya petir kembali muncul menghiasi langit yang gelap. Aku yang kaget hanya bisa ber-istigfar.

Sambil memandang bumi menangis, aku kembali merenung. Kembali merenung kehidupan yang telah kujalani hingga hari ini. Apa yang sebenarnya telah kuraih sepanjang hidupku ini? apakah ada sesuatu yang berarti? Kadang-kadang aku selalu melupakan identitasku yang sebenarnya ketika aku berada di lingkungan kehidupan yang sekarang ini. Namun malam ini, semua itu menyadarkanku, bagaikan alarm yang mengingatkanku akan jati diriku yang sebenarnya.

Waktu berjalan terus hingga pukul 00.00 pada tanggal 3 Desember 2009. Aku kembali berjalan ke kamar, untuk melanjutkan tidurku. Ketika kedua mataku perlahan-lahan mulai mengecil, terdengar bunyi halus dari telpon genggamku, sedikit malas aku coba merahi dan membaca pesan singkat tersebut. Seorang wanita yang cukup dekat denganku mengucapkan 'selamat ulang tahun' dengan pesan singkat. Aku tersenyum kecil, lalu kembali ke alam mimpi.

Umurku telah bertambah lagi, berarti semakin dekat dengan waktu dimana Allah akan memanggilku kelak. Aku tahu dan pahami betul bahwa kematian tidak memandang umur, namun dengan bertambah umur ini, hal itu berhasil mengingatkanku agar lebih sering beribadah.

Dari pengalamanku hari ini, aku diingatkan kembali akan suatu hal yang aku sudah tahu namun terlupakan. Bersabarlah, karena sesungguhnya kita tidak akan tahu apa yang ada dipikiran orang lain. Seseorang yang kuharapkan untuk mengucapkan 'selamat ulang tahun kepadaku' tak kunjung memberi ucapan hingga malamnya ia bertelpon dengan niat untuk menjadi orang yang terakhir untuk mengucapkan hal itu. Aku hanya tersenyum kecil dan sadar bahwa aku masih harus banyak belajar untuk lebih sabar.