mardi 24 janvier 2012

Sejarah yang terulang

Sungguh ironis bukan? apabila sesuatu yang pernah terjadi di masa lalu dalam kehidupan kita, dengan tidak/sengaja kembali terulang lagi. Entah itu memang suatu kebetulan belaka atau memang Tuhan memberikan kita cobaan yang sama karena kita tidak berhasil mengatasi permasalahan ini di masa lampau dengan baik dan bijak? Lebih tak tersangka dan bodohnya, kini aku berada diposisi itu, ya mungkin kejadian ini memang belum terlalu lama, tetapi apa yang kurasakan kali ini adalah, aku kembali 'deja vu' karena kasus yang sedang terjadi dalam kehidupanku sekarang, hampir sama persis dengan kasus yang aku alami sekitar 3 tahun yang lalu, tahun 2009

Mengapa kejadian yang hampir sama bisa terulang kembali? apakah itu berarti aku belum mengerti letak kesalahanku di masa lalu sehingga Tuhan memberiku kembali ujian yang sama, yang sampai sekarang aku belum bisa menemukan solusinya. Bukan kah masalalu itu harusnya jadi sebuah pembelajaran? mengapa aku bisa terjatuh di lubang yang sama? Kasus yang sama nanun dengan pemain yang berbeda. Aneh bukan?

Aku tidak mau ambil pusing, aku coba jalankan dengan penuh semangat. Layaknya tidak pernah terjadi apa-apa di masalalu, namun ternyata disitu letak kesalahanku. Yang pada akhirnya hatiku kembali menjerit kencang, bahkan kali ini, jeritan hati ini menjadi jauh lebih kencang dibanding 3 tahun yang lalu. Ya mungkin 3 tahun lalu itu bagaikan sebuah luka, namun kejadian yang hampir sama sekarang ini lebih perih, bagaikan luka yang terkena air garam.

Namun sesakit itu suatu pukulan, aku tidak boleh diam ditempat, dan tetap harus melangkahkan kaki ke depan karena aku yakin, di depan sana ada yang menunggu. Aku ingin dan harus percaya bahwa semua itu terjadi demi kebaikanku di masa mendatang.

mardi 17 janvier 2012

kenalkan aku dengan diriku

Di antara ciri-ciri kebahagiaan dan kemenangan seorang hamba adalah: Bila ilmu pengetahuannya bertambah, bertambah pula kerendahan hati dan kasih sayangnya. Setiap bertambah amal-amal shaleh yang dilakukannya, bertambah pula rasa takut dan kehati-hatiannya dalam menjalankan perintah Allah. Semakin bertambah usianya, semakin berkuranglah ambisi-ambisi keduniaannya. Ketika bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanan dan pemberiannya pada sesama. Jika bertambah tinggi kemampuan dan kedudukannya, bertambahlah kedekatannya pada manusia dan semakin rendah hati pada mereka. Sebaliknya, ciri-ciri kecelakaan seseorang adalah: Jika bertambah ilmu pengetahuannya, bertambah kesombongannya. Setiap bertambah amalnya, bertambah kebanggaannya pada diri sendiri dan penghinaannya pada orang lain. Bila semakin bertambah kemampuan dan kedudukannya semakin bertambah pula kesombongannya.

Suasana apa yang terekam dalam jiwa kita saat membaca kalimat-kalimat di atas? Bilakah kita berada dalam daftar orang-orang yang berbahagia dan menang? Atau, celaka? Semoga Allah SWT membimbing hati dan langkah kita untuk tetap memiliki karakter orang-orang yang berbahagia dan menang. Semoga Allah menjauhkan hati dan langkah kita dari karakter orang-orang yang terpedaya oleh ilmu, amal dan kemampuannya. Amiin.

Mengenali diri memang penting, orang yang mengenal dirinya, akan mengenal Tuhannya. Rasulullah SAW juga mengajarkan kita untuk lebih banyak bercermin dan mengevaluasi diri sendiri, ketimbang bercermin dan mengevaluasi orang lain. Orang yang sibuk oleh aib dan kekurangannya, kata Rasulullah lebih beruntung, ketimbang orang yang sibuk dengan kekurangan orang lain. , "Barangsiapa yang mengenal dirinya, ia akan sibuk untuk memperbaiki diri daripada sibuk mencari-cari aib dan kesalahan orang lain."

Semoga kita semua menjadi orang yang mengenal diri sendiri

mardi 10 janvier 2012

si jago merah, manja di tengah puncak

Waktu telah menunjukkan pukul 10 malam, namun avanza merah masih berusaha melaju diatas bukit bukit jalanan. Tempat yang dituju masih belum menunjukkan batang hidungnya. Permasalahan yang terjadi malam ini menyadarkan aku bahwa stiap melakukan perjalanan jauh, persiapan harus betul betul matang. Ya persiapan bekal di jalan, agar ketika perut sudah mulai bernyanyi ria, kita mempunyai sesuatu agar bisingan suara itu tidak menganggu perjalanan liburan tersebut. Persiapan dalam hak bekal, sudah mantap, malah terkesan berlebih. Rasa takut terjebak dalam kemacetan, membuat aku lebih berhati hati. Namun, malam ini terjadi sesuatu yang diluar dugaan, perjalanan menuju villa terhambat akibat si jago merah yang telah kukendarain hampir 4 tahun, mulai meminta perhatian yang lebih.

kendaraan mulai melaju sangat lambat, aku tidak terlalu menghiraukannya karena aku tahu bahwa si jago merah ini memang mobil dalam kota. Sehingga tarikkan yang tidak terlalu kuat itu, sudah sewajarnya terjadi. Lirihku dalam bathin. Namun pemikiran tersebut mulai tergoyah ketika si jago merah ini sudah berjalan tersendat sendat. Hal ini semakin mantap ketika persneling 1 dengan speedometer berkisar 5 - 6 hanya mampu menarik secepat 10 - 20 km/jam.

Hasilnya, di malam hari yang dihiasai oleh cahaya dari lampu mobil yang lalu lalang, mulai menunjukkan emosinya. Aneka ragam bunyi klakson terdengar nyaring yang membuat si jago merah harus menepi. Puncak kemanjaannya semakin terlihat ketika, gas ditekan dengan sangat keras, namun hanya suara mesin terdengar keras, melainkan si jago merah tidak maju, malah mundur akibat berada ditengah tanjakan. Yang lebih membuat malam itu lebih indah adalah, ketika asap mulai menampakan dirinya, keluar dari kap depan.

aku mulai berpikir keras, apa yang harus lakukan. Aku tidah ahli dalam hal kendaraan, dan aku merasa masalah yang dialami si jago merah ini sudah paket komplit. Aku hanya kenal satu pahlawan yang bisa membantu aku mengenai si jago merah. Pahlawan yang tangkas, dan penuh kedetailan namun ntah kenapa kurang dihargai. Ya, siapa lagi yang paling kenal mengenai masalah mobil selain pahlawan yang kita sering sebut dengan istilah "montir"

permasalahan berikutnya yang muncul dalam pikiranku, dmanakah aku bisa menemukan pahlawan tersebut? Terutama di waktu yang sudah relatif telat ini + posisi yang berada di puncak dengan toko yang sudah banyak tutup? Angin malam tertiup lebih kencang dan lebih dingin dari biasanya, terasa hawa dingin itu melintasi kulitku, yang tak sadar membuat aku melompat-lompat kecil untuk menghangatkan badan sambil terus berpikir mencari suatu solusi.

To be Continued...

mardi 3 janvier 2012

Vulnerable Me

Pernahkah kita merasa bahwa hidup kita seakan-akan berada dititik terbawah? Perasaan yang ingin tertawa miris melihat keadaan diri ini yang tidak berdaya. Perasaan dimana sebuah harapan telah di pegang setinggi langit, namun pada akhirnya terlepas dan terhempas ditanah? Ingin berteriak, menangis kencang namun air mata tak kunjung keluar.

Beberapa hari ini, itulah perasaan gundah yg kurasakan. Ingin tertawa dan menangis disaat yang bersamaan. Dimana keadaan hati menjadi goyah dan harus kembali ke titik nol. Bagaimana tidak? aku merasakan semua hal yang telah kutatah beberapa tahun terakhir ini kembali hancur lembur di depan mata. Mungkin kalimat tersebut sedikit extrim, tetapi setidaknya itu yang aku rasakan ketika menulis catatan ini. Aku tahu bahwa memang akan banyak keadaan dimana, dalam kehidupan kita dituntut untuk memilih jalur kehidupan sesuai dengan pilihan kita meskipun tidak mempunyai bayangan, apakah jalur itu yang terbaik atau tidak. Disaat seperti itulah peran lingkungan sekitar kita yang menjadi pendukung utama.

Aku tahu dan sangat pahami sekali, bahwa orang-orang disekitarku hanya bisa memberikan pendapat, pendapat yang menurut mereka paling benar, pendapat yang dilihat dari sisi mereka, tanpa sebenarnya mereka tidak bisa merasakan apa yang benar-benar kita rasakan, melainkan mencoba merasakan posisi kita, dengan mendengar cerita kita. Tetapi, kita yang sedang terjerumus dalam pemikiran yang kalut, cukup sering membuat kita tidak bisa berpikir secara rasional, sehingga pendapat mereka yang bisa menjadi titik awal untuk membuka pikiran kita.

Setiap insan, pasti memiliki saat-saat dimana tingkat kepercayaan mereka sedang berada di tingkat paling tinggi. Vice Versa, sangat mudah untuk menyikapi apabila kita sedang berada diatas, paling tidak kita tidak akan memikirkan yang tidak-tidak, meskipun kesombongan harus tetap dijaga agar tidak ada pihak lain yang kecewa. Namun apa yang terjadi ketika kita berada di titik paling bawah? Ya dititik dimana diri kita sedang lemah dan butuh keberadaan orang lain, namun yang paling pahit adalah, ketika kita merasakan perasaan seperti ini, kita baru bisa melihat fakta bahwa, semua orang memang sudah sibuk dengan kehidupan masing-masing.

I've said this before, i'm going to say it again.. "Ask for help but never count on it.."

Tapi pada akhirnya, meskipun dalam perjalanan memang banyak permasalahan, setelah dipikir-pikir, kehidupan memang tidak akan terpisahkan dengan berbagai masalah yang datang. Hanya saja, kita harus tahu bagaimana menyikapinya..

HAPPY NEW YEAR 2012