Sungguh ironis bukan? apabila sesuatu yang pernah terjadi di masa lalu dalam kehidupan kita, dengan tidak/sengaja kembali terulang lagi. Entah itu memang suatu kebetulan belaka atau memang Tuhan memberikan kita cobaan yang sama karena kita tidak berhasil mengatasi permasalahan ini di masa lampau dengan baik dan bijak? Lebih tak tersangka dan bodohnya, kini aku berada diposisi itu, ya mungkin kejadian ini memang belum terlalu lama, tetapi apa yang kurasakan kali ini adalah, aku kembali 'deja vu' karena kasus yang sedang terjadi dalam kehidupanku sekarang, hampir sama persis dengan kasus yang aku alami sekitar 3 tahun yang lalu, tahun 2009
Mengapa kejadian yang hampir sama bisa terulang kembali? apakah itu berarti aku belum mengerti letak kesalahanku di masa lalu sehingga Tuhan memberiku kembali ujian yang sama, yang sampai sekarang aku belum bisa menemukan solusinya. Bukan kah masalalu itu harusnya jadi sebuah pembelajaran? mengapa aku bisa terjatuh di lubang yang sama? Kasus yang sama nanun dengan pemain yang berbeda. Aneh bukan?
Aku tidak mau ambil pusing, aku coba jalankan dengan penuh semangat. Layaknya tidak pernah terjadi apa-apa di masalalu, namun ternyata disitu letak kesalahanku. Yang pada akhirnya hatiku kembali menjerit kencang, bahkan kali ini, jeritan hati ini menjadi jauh lebih kencang dibanding 3 tahun yang lalu. Ya mungkin 3 tahun lalu itu bagaikan sebuah luka, namun kejadian yang hampir sama sekarang ini lebih perih, bagaikan luka yang terkena air garam.
Namun sesakit itu suatu pukulan, aku tidak boleh diam ditempat, dan tetap harus melangkahkan kaki ke depan karena aku yakin, di depan sana ada yang menunggu. Aku ingin dan harus percaya bahwa semua itu terjadi demi kebaikanku di masa mendatang.
Mengapa kejadian yang hampir sama bisa terulang kembali? apakah itu berarti aku belum mengerti letak kesalahanku di masa lalu sehingga Tuhan memberiku kembali ujian yang sama, yang sampai sekarang aku belum bisa menemukan solusinya. Bukan kah masalalu itu harusnya jadi sebuah pembelajaran? mengapa aku bisa terjatuh di lubang yang sama? Kasus yang sama nanun dengan pemain yang berbeda. Aneh bukan?
Aku tidak mau ambil pusing, aku coba jalankan dengan penuh semangat. Layaknya tidak pernah terjadi apa-apa di masalalu, namun ternyata disitu letak kesalahanku. Yang pada akhirnya hatiku kembali menjerit kencang, bahkan kali ini, jeritan hati ini menjadi jauh lebih kencang dibanding 3 tahun yang lalu. Ya mungkin 3 tahun lalu itu bagaikan sebuah luka, namun kejadian yang hampir sama sekarang ini lebih perih, bagaikan luka yang terkena air garam.
Namun sesakit itu suatu pukulan, aku tidak boleh diam ditempat, dan tetap harus melangkahkan kaki ke depan karena aku yakin, di depan sana ada yang menunggu. Aku ingin dan harus percaya bahwa semua itu terjadi demi kebaikanku di masa mendatang.