vendredi 4 décembre 2009

Life Reminder

Kehidupan terus bergulir tanpa memandang keadaan sebenarnya dirasakan oleh seorang insan. Aku selalu mencoba dan bertahan, bahwa dari setiap kejadian baik itu hal yang kurang berkenan atau hal yang sangat diharapkan pasti terselip sebuah pesan dari Allah SWT untuk kita dapat pelajari. Namun pertanyaan yang selalu timbul, apa yang harus kita pelajari agar bisa bahagia dunia dan akhirat? aku tahu, manusia diciptakan untuk terus belajar. Memahami konsep agar dapat mengerti perasaan orang lain melihat dari sisinya. Hidup itu singkat, lalu mengapa banyak orang yang tidak menyadari akan hal itu? Namun setiap tahun, ada 1 hari dimana kita akan diingatkan bahwa hidup ini hanya soal waktu, menunggu dipanggil ke pangkuan yang maha kuasa.

Malam itu, aku berbaring di tempat tidur. Gelap gulita, berhubung pada detik itu listrik sedang padam. Dalam kegelapan, aku tidak bisa melakukan apa-apa hanya selain merenung. Merenung apa yang telah kulakukan dalam kehidupanku hingga detik ini. Kejayaan apa yang telah kuperoleh, kegagalan apa yang telah kudapatkan, dan kejutan-kejutan apa lagi yang kira-kira akan kuterima dari yang maha kuasa agar menjadi seorang pria yang bertawakal dan sabar.

Terdengar suara petir dan kilatan cahaya dari luar yang begitu menggelegar. Bumi sedang menangis, menangis begitu kencang. Dimana tangisannya bisa membuat orang lain susah, tetapi banyak yang tidak sadar bahwa karena tindakan manusia itu yang membuat tangisan bumi dapat mencelakakan kita sendiri.

Aku bangkit dari tempat tidur, dalam kegelapan aku berjalan mendekati jendela. Aku dapat melihat air hujan bertetesan kencang namun terlihat halus. Kilatan cahaya petir kembali muncul menghiasi langit yang gelap. Aku yang kaget hanya bisa ber-istigfar.

Sambil memandang bumi menangis, aku kembali merenung. Kembali merenung kehidupan yang telah kujalani hingga hari ini. Apa yang sebenarnya telah kuraih sepanjang hidupku ini? apakah ada sesuatu yang berarti? Kadang-kadang aku selalu melupakan identitasku yang sebenarnya ketika aku berada di lingkungan kehidupan yang sekarang ini. Namun malam ini, semua itu menyadarkanku, bagaikan alarm yang mengingatkanku akan jati diriku yang sebenarnya.

Waktu berjalan terus hingga pukul 00.00 pada tanggal 3 Desember 2009. Aku kembali berjalan ke kamar, untuk melanjutkan tidurku. Ketika kedua mataku perlahan-lahan mulai mengecil, terdengar bunyi halus dari telpon genggamku, sedikit malas aku coba merahi dan membaca pesan singkat tersebut. Seorang wanita yang cukup dekat denganku mengucapkan 'selamat ulang tahun' dengan pesan singkat. Aku tersenyum kecil, lalu kembali ke alam mimpi.

Umurku telah bertambah lagi, berarti semakin dekat dengan waktu dimana Allah akan memanggilku kelak. Aku tahu dan pahami betul bahwa kematian tidak memandang umur, namun dengan bertambah umur ini, hal itu berhasil mengingatkanku agar lebih sering beribadah.

Dari pengalamanku hari ini, aku diingatkan kembali akan suatu hal yang aku sudah tahu namun terlupakan. Bersabarlah, karena sesungguhnya kita tidak akan tahu apa yang ada dipikiran orang lain. Seseorang yang kuharapkan untuk mengucapkan 'selamat ulang tahun kepadaku' tak kunjung memberi ucapan hingga malamnya ia bertelpon dengan niat untuk menjadi orang yang terakhir untuk mengucapkan hal itu. Aku hanya tersenyum kecil dan sadar bahwa aku masih harus banyak belajar untuk lebih sabar.

Aucun commentaire: