vendredi 4 avril 2008

Jalan Pikiran

Jari jemari kembali mengetuk anak kotak berkali-kali, bertukar pendapat dan menghasilkan sebuah hasil yang tak disangka. Apa benar orang seperti yang kita pikirkan? apa semua itu sepreti yang ktia dengar? semakin percaya aku agar belajar lebih giat lagi untuk bisa melihat dari sisi orang lain
Bertukar pikiran melalui dimensi yang berbeda sambil terus memijit 26 kotak silih berganti. Kita punya kemiripan, hanya saja dia kurang pengalaman. Sehingga terbentuk dirinya yang kita lihat skrg ini. Dunia paralel pada percaya tidak?
Aku rasa, dunia paralel itu ada. Disini lain, orang yang kita bertemu di dunia nyata skrg, di dunia paralel bisa kebalikan 180 derajat. Seperti halnya skrg di dimensi lain yang kita berinteraksi melalui 26 anak kotak.

Kembali membicarakan dunia nyata. Pendapat yang berbeda apa membuat diri kita menjadi tidak ingin melakukan komunikasi terhadap orang tersebut? Aku rasa tidak. Dengan berbedanya pendapat, disanalah suatu jalinan bathin yang membuat kita menjadi lebih kenal satu sama lain.
Sisi negatif dari seseorang tidak akan terlihat apabila kita membicarakannya ketika hati kita dengan lawan bicara memiliki hubungan khusus, baik itu sesama teman ataupun sama kekasih. Tetapi begitu suatu masalah yang terpendam mulai kembali bermunculan di permukaan air, maka air yang putih itupun menjadi keruh.

Titik hitam kecil demi kecil mulai menempati kotak yang bening.
apa masih bisa disucikan kembali kotak yang telah tertimbun oleh warna gelap itu?
Semua di dunia ini ada lawannya, dikala kita sedih ada yang senang, dikala orang tertawa ada pula yang sedang nangis terseduh-seduh
Dunia bagaikan roda yang berputar, kita hanya bisa tunggu giliran.
Tetapi satu hal yang pasti, peran seseorang dalam hidup ini tidak menetap

Aucun commentaire: