vendredi 25 avril 2008

Harga Diri

Setiap manusia mempunyai harga diri bukan? sesuatu yang membuat kita berharga dan tidak mau dihina atau dicaci maki terlebih lagi tanpa alasan yang logis. Kadar harga diri seseorang memang selalu berbeda-beda, semua itu tergantung dari perjalanan hidup yang mereka alami. Harga diri seseorang itu tidak bisa dinilai dengan uang, dan itu sesuatu yang sangat berarti buat dirinya sehingga ketika harga dirinya sudah mulai terasa di injak-injak bagaikan karpet, seorang itupun bisa melakukan sesuatu yang tidak terduga.

Apa yang terjadi ketika harga diri seseorang itu telah mencapai titik rendahnya?
Apakah dirinya akan membuang harga dirinya agar dapat terus bertahan hidup?
Aku selalu berpikir, tidak ada orang yang suka dihina. Tidak ada orang yang suka dicaci maki terlebih lagi ketika itu orang melakukan kekerasan dan kita hanya diam saja tanpa melakukan sesuatu.

Nenek pernah bilang.
"Mahkota seseorang adalah akalnya, derajat seseorang adalah agamanya dan harga diri seseorang ada akhlaknya

Perlakukanlah orang secara bermartabat dan sangat besar kemungkinannya Anda pun akan diperlakukan secara bermartabat. Penghargaan yang jujur membawa hasil sementara kritik dan cemoohan gagal mendapatkannya. Kalau pun kritik hendaknya disampaikan, sampaikanlah dengan cara yang elegan yaitu dengan cara menyampaikan kritik tersebut secara pribadi.

Dari kutipan diatas, itu jelas makna dasar dari kehidupan. Dimana apabila ingin orang baik terhadap kita, terlebih dahulu kita harus bersikap baik kepadanya. Begitulah juga masalah kejujuran dan lain-lain
Namun apa yang terjadi ketika kita sudah berusaha untuk melakukan hal itu, namun celetuk-celetukan hampa dari mereka yang tanpa mereka sadari bisa menjatuhkan moral kita? Walaupun penyampaiannya dalam bentuk bercanda, namun apa benar itu hanya sekedar bercanda atau memang ada makna terselubung tersendiri?

Apa mereka tidak bisa melihat keadaan orang lain yang sudah cukup terluka ini? Apakah mereka tidak bisa melihat sisi orang lain dengan melepaskan kacamatanya dan mencoba melihat dengan kacamata orang lain? Orang cukup sering berbicara tanpa berpikir terdahulu, namun kadang-kadang mereka tidak sadar bahwa makna yang mereka lontarkan akan sangat menyakitkan.

Mereka tertawa dan menghina namun aku yakin, disaat mereka harus mengalami apa yang harus dialami yang sangat tidak sesuai dengan tujuan pertama. Hati mereka akan lebih menjerit dan meringis.

Aucun commentaire: