samedi 7 juin 2008

False Smile

Apa jadinya ketika senyuman yang diperlihatkan merupakan senyuman palsu? Tertawa seakan-akan tidak mempunyai masalah merupakan salah satu keahlianku. Perjalanan hidup membawa diriku menyadari bahwa pada faktanya di dunia ini ada suatu hal yang sebaiknya orang lain tidak tahu. Namun suatu permasalahan apa yang sebaiknya kita simpan erat di dalam hati?

Sebagian besar orang-orang hanya melihat dari paras luar. Mereka tidak tahu bahkan tidak mau tahu apa yang sebenarnya tengah bertarung di dalam hati orang tersebut. Mereka hanya bisa mengucapkan kata 'kasihan' hanya untuk menunjukan rasa simpatik yang tidak disadari/sadari justru kalimat tersebut bisa menjatuhkan orang ke lubang yang lebih dalam.

Orang bersimpatik, namun di dalam diri mereka, aku yakin banyak yang menertawakan keadaanku yang sebenarnya. Diriku yang suka menganalisa sifat orang yang beranekaragam dapat menilai, mana yang benar-benar bersimpatik dan mana yang sekedar hanya ucapan yang hampa.

Alasan-alasan diatas dan perjalanan hidupku yang penuh liku-liku ini membuat diriku untuk tetap tegar apapun masalah yang datang. Aku tak ingin orang lain melihat sosokku yang sedang terpuruk dan penuh masalah. Aku tak ingin berpikiran jelek terhadap orang-orang yang bersimpatik terhadap aku. Aku hanya ingin orang-orang yang dekat denganku yang mengetahui keadaan hatiku yang sebenarnya. Dimana aku ingin sekali berteriak dan menangis sekencang-kencangnya.

Orang banyak yang bilang bawa diriku tegar dan sabar menghadapi masalah-masalah yang tak kunjung berhenti. Orang kagum dengan semangat yang aku punya. Semangat untuk tetap berusaha walaupun sudah jatuh berkali-kali bagaikan diriku sudah ditolak oleh lingkungan. Banyak yang merasa heran, ketika melihatku tersenyum dan tertawa seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Namun pada faktanya, hatiku menjerit dan hujan membasahi hatiku yang terluka.

"False tears are capable of hurting other people, False smiles are capable of hurting one's self"

Kalimat yang cukup unik dan bermakna. Kalimat ini kurang lebih ingin mengatakan bahwa tangisan palsu dapat membuat orang merasa iba dan melukai orang tersebut karena kita berbohong. Namun senyuman yang dibuat-buat dapat melukai diri sendiri.

Aku tahu bahwa diriku ini harus lebih terbuka terhadap orang lain tentang apa yang kurasakan. Aku menyadari hal itu ketika aku tahu bahwa sebenarnya teman-temanku memang mengkhawatirkanku dan mau membantuku dengan ikhlas. Kini perlahan-lahan aku mulai sadari mengapa Allah SWT memilih jalan hidupku seperti ini. Kini aku mulai mengetahui 'sesuatu yang hilang' 5 tahun yang lalu.

Aucun commentaire: