samedi 29 mars 2008

Bergerak/berpikir

Sebuah kalimat namun memiliki banyak makna, setiap mata yang melintasi, memiliki pendapat yang berbeda-beda. Entah pendapat positif ataupun Negatif. Mana yang harus kita percaya? Mana yang harus kita artikan? Mana yang harus kita pilih? Semua itu kita yang mempunyai jawaban terbaik.

Pertemuan kesekian kali, apa lebih meyakinkan hati? atau hanya sekedar membuat hati terasa lebih bimbang? Tetapi setiap tatap mata, ada makna yang tanpa kita sadari mengalir.

Sesuatu yang mampir pasti akan ada perpisahan, perasaan seseorang yang kini semakin bertukar pikiran telah menjenuh. Apa ini merupakan takdir kita? apa ini permanen atau masih bisa berubah lagi? Banyak yang tidak bisa menerima kenyataan mengenai sesuatu yang tidak diharapkan walaupun sebenarnya sudah terlihat jelas makna dari tingkah laku tersebut. Apa yang kita bisa lakukan? apa yang ingin kita lakukan? Terlalu banyak berpikir sebelum bergerak, justru membuat kita diam ditempat seakan-akan menjadi es batu. Bergerak dulu baru berpikir kadang-kadang lebih berarti.

mardi 18 mars 2008

Menuju UTS

Tak terasa UTS sudah kembali hadir di depan mata. Tak terasa pula aku telah bertemu berbagai orang yang masing-masing mempunyai sifat unik. Ada yang serius mendengar penjelasan dosen, namun ada pula yang menikmat siang hari di ruangan ber-AC dengan tidur.

Aku tak begitu heran apabila kita dapat tidur terlelap. Berhubung cuaca diluar begitu panas dengan matahari yang begitu menyengat. Kita yang berada di ruangan ber-AC dengan dosen yang berbicara tanpa titik dan koma, sehingga dapat membuat mata kita tertutup dengan sendirinya tanpa kesadaran kita.

Beberapa hari yang lalu, aku dan teman-temanku dengan semangat duduk di bangku paling depan. Buku, kertas catatan dikeluarkan, lalu mengambil posisi serius untuk mendengarkan dosen menerangkan permasalahan. Namun apa yang terjadi? kami berlima yang duduk di bangku depan sebelah kanan, tertidur. Tertidur pulas? bisa dibilang begitu. Dosen pun tahu dan sadar akan semua itu, namun berhubung itu merupakan pelajaran statistika yang mendapat jadwal pukul 4 sore, dosen itupun memaklumkan.

Siap tidak siap, UTS akan tetap mendatangi kita. Dengan sigap, mau tidak mau kita harus bisa menyambutnya

mercredi 12 mars 2008

La vie est ainsi

Tak terasa waktu terus mengalir, mengalir ke berbagai arah dari yang punya tujuan hingga yang tujuannya masih berbentuk tanda tanya. Apa tujuanku kini? Sebuah pertanyaan yang sering terlintas dalam pikiran kita, namun tidak ada jawaban yang pasti.

Aku ingat sekali saat-saatnya diriku mempunyai tujuan dan visi yang jelas untuk ke depan. Saat itu, aku dengan penuh semangat menjalani hidup agar mendapatkan apa yang aku inginkan. Namun nasib berkata lain, sehingga waktu sedetik yang begitu berharga itu terhempas oleh angin dan menghilang seakan-akan tidak pernah ada. Suasana pagi yang cerah dengan angin sepoi-sepoi berubah menjadi malam hari dengan badai hujan. Masa depan yang terlihat jelas menjadi kabut, ber-embun, buyar, gelap dan penuh dengan tanda tanya.

Where did i go wrong? I thought everything has been planned throughly well...

Kalimat itu yang pernah terlontarkan dari sanubari yang paling dalam.
Impian yang sudah di depan mata perlahan-lahan menjadi jauh dari jangkauan tangan ini. Jarak yang tidak lebih dari 1 meter berubah menjadi ribuan kilometer jauhnya. Perjalanan hidupku yang telah kutempuh beberapa tahun ini berbentuk statis. Seakan-akan apa yang telah kujalani selama ini, hanya sekedar sebuah ‘intermezo’ dalam kehidupanku ini. Waktu seakan-akan mundur untukku, namun perkembangan jiwa semakin matang.

"Life is fun because you don’t know what will happen next"

Seuntai kalimat yang simpel namun makna yang dalam. Kalimat yang terus kupegang dan kupercaya bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan baik buruk atau bagus, semua ada arti.

Aku yakin semua ini terdapat makna tersembunyi dari yang maha kuasa. Aku yakin ada sebuah pesan yang tersirat dari apa yang kualami ini. Aku sudah mengerti dan paham, namun aku kembali di peringatkan bahwa hidup ini penuh tantangan. Kita boleh berencana, namun... no one knows the result.

dimanche 2 mars 2008

Flash Back

Ya aku banyak berdiam diri dan tertawa disaat bersamaan. Hatiku terasa begitu lapang dan lepas dari sebuah kencaman, walaupun aku sebenarnya tahu bahwa di Indonesia nanti masalah akan mulai bermunculan kembali di permukaan kita. Tetapi apapun yang terjadi, aku hanya bisa menunggu dan menyiapkan diri agar siap menghadapi semua rintangan yang akan kualami.

Tak terasa, aku telah meninggalkan sesuatu yg hampir 4 tahun aku jalani seorang diri tanpa bantuan orang. Well secara nyata aku sendiri, tetapi di dalam hati aku tidak sendiri. Aku yakin bahwa orang disekitarku telah banyak membantuku baik aku sadari ataupun tidak sadari. Kehadiran mereka, baik dari pembicaraan ataupun hanya menatap muka itu sudah memberi dukungan secara tersendiri. Aku tahu di dunia ini kita tidak bisa hidup sendiri. Kita harus saling membantu dan memberi sebuah harapan ke setiap insan yang ada di dunia ini. Aku tahu bahwa aku bisa seperti diriku sekarang ini itu semua berkat semua orang yang sudah kutemui. Baik itu orang yang sudah membuat diriku kesal dan emosi yang berlebihan, namun dari semua itu banyak hal positif yang aku dapati. Aku selalu berpikir, apakah temah kita yang telah selama ini baik sama kita akan menjadi orang yang sama dimana disaat kita butuh pertolongannya? Atau justru yang tadinya kita biasa-biasa saja tetapi justru mereka yang memberi pertolongan kita nanti?

Banyak yang bilang aku naif dan terlalu percaya sama orang. Apakah itu merupakan hal yang buruk? atau justru aku harus berbahagia mempunyai kelebihan seperti itu?

Aku teringat tepat satu tahun yang lalu. Dimana adalah hari terakhirku di Paris dan siap-siap untuk kembali ke tanah air esoknya. Aku kembali mengenang masa itu walaupun hanya utuk beberapa menit.
Empat tahun di Paris. Tentu walaupun tidak terlalu banyak kesan yang ada tetapi sesuatu didalam hati akan terasa hilang. Aku banyak berkembang, aku menjadi lebih dewasa dan lebih berpikiran logis. Dalam hal musyawarah dan berpikir dalam dunia yang berbeda membuat mataku lebih terbuka lebar dan membuat diriku menjadi lebih bisa untuk melihat sesuatu dengan tidak hanya menggunakan kacamataku sendiri.

Aku ingin berubah dan event ini merupakan hari yang sangat pas untuk aku menjadi lebih dewasa dan bijak. Sifat-sifatku yang berlebihan harus aku kurangi, dan semua kekuranganku secara perlahan-lahan harus aku isi dengan penuh makna
Tak lama lagi aku umurku akan bertambah. Aku kesal dengan diriku yg seperti sekarang ini. Yang tidak bisa jujur dan mendengarkan kata hati. Kadang-kadang aku malah bingung apa yang sebenarnya aku inginkan. Baik itu dalam hal pertemanan, pelajaran bahkan hal cinta.
Aku ingin menutup buku, dan memulai buku baru dengan lembaran yang masih polos. Aku ingin kembali mengisi buku tersebut dengan kalimat-kalimat yang bermakna, aku ingin mengisi hidupku ini dengan hal yang baru dan dapat membuatku tenang. Aku yakin semua itu akan kutemukan tidak lama lagi.