lundi 4 février 2008

Univ Indonesia

Semester 2 kembali dimulai
Begitu aku melangkah kembali ke dalam Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Aku kembali teringat akan nasib diriku yang membuat diriku menjadi bagian dari FEUI ini. Hal itu membuat aku menunduk dan mengingat analogi kehidupan ku di awal semester.

Aku tak pernah menyangka, bahwa diriku ini pada akhirnya harus tetap menjalani Orientasi Sistem Pengenalan Kampus. Dimana pada awalnya, aku tidak kuliah di Indonesia, dan di luar negeri tidak ada yang namanya OSPEK ini. Tetapi setelah 4 tahun aku pergi, dan pada ujungnya aku masuk di Universitas Indonesia dan harus menjalankan OSPEK layaknya mahasiswa baru.

Sudah kuketahui dari dulu, OSPEK memang menguji dari segala aspek tentang diri kita. Baik mental, fisik atau harga diri bahkan kesabaran kita. Tetapi yang kurasakan ini menurutku jauh lebih berat dari pada layaknya mahasiswa baru. Aku memang mahasiswa baru di UI, tetapi ini bukan pertama kalinya aku kuliah. Tujuan utama dari OSPEK adalah agar kita bisa menyesuaikan diri dengan sistem perkuliahan yang sangat berbeda dengan sistem di SMU.

Bagiku, OSPEK yang kujalani adalah sebuah ujian kesabaran dan harga diri buatku. Bagaimana tidak, para panitia tertua lebih mudah 2 tahun dari diriku ditambah lagi teman-temanku satu angkatan lebih mudah 5-6 tahun dariku. Untungnya harga diriku sudah kubuang jauh-jauh, semenjak aku tahu bahwa aku harus balik ke Jakarta dan mengulang kuliah. Seakan-akan semua yang kuperoleh di Prancis sirna tanpa bekas.

OSPEK yang berlangsung selama 1 minggu, akhirnya kelar dan kuliah pun dimulai seperti biasa. Mata kuliah cukup berbeda dengan apa yang kudapati selama di Paris. Ditambah dengan tugas-tugas yang menumpuk dan jadwal yang begitu padat sungguh sangat beda dengan di Universitas Paris 1.

Walaupun aku harus memulai dari nol, aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk kuliah oleh kedua orang tuaku. Aku juga bersyukur dapat masuk dan melanjutkan studi di Universitas Indonesia. Dengan ini aku bisa memupuk teman-teman baru dengan jaringan komunikasi seluas-luasnya....

Nenek pernah bilang.
"Life is fun because you don't know what will happen next"

Dengan berpedoman akan kalimat tersebut, hatiku terasa damai. Apabila dipikir secara logis dan logika, apa menariknya sebuah kehidupan yang sudah pasti? yang paling menantang dan asyik dalam kehidupan adalah mencari dan berusaha agar mencapai apa yang kita inginkan. Di dalam perjalanan menuju tujuan kita, sesuatu yang tak terduga baik positif atau negatif, justru membuat perjalanan kita semakin bertambah seru....

Aucun commentaire: