vendredi 21 août 2009

Feeling Miserable

Aku selau bertanya ke diriku sendiri, apa semua itu perlu alasan khusus? ketika tiba-tiba, terasa gejolak di hati untuk berteriak dan tertawa keras. Ingin aktif dan tidak bisa diam, namun sedetik kemudian perasaan itu bisa berubah 180 derajat tanpa alasan khusus. Apa hal itu masuk akal? atau pada dasarnya alasan tersebut memang ada di dalam hati, hanya saja kita mencoba untuk bertahan dengan tersenyum. Tersenyum apapun perasaan yang aku rasakan saat itu.

Perasaan tidak enak tiba-tiba melintasi pikiranku lalu menghingap di hatiku. Yang membuat diriku menjadi tidak semangat. Aku selalu bingung, kenapa hal ini terjadi kembali? padahal perjalanan hidupku dalam bentuk kurva mulai meningkat, tidak banyak tetapi setidaknya ada peningkatan dari sebelumnya. Tetapi tanpa ketukan pintu atau angin apapun, aku tiba-tiba merasa sedih dan ingin menangis. Menangis untuk apa? Sedih karena apa? sungguh aku tidak mempunyai akan jawaban itu. Tetapi itu perasaan yang akhir-akhir suka mampir sedikit lama di hatiku, yang membuatku kembali merenung.

Renungan itu membuka semua luka yang berhasil kututupi. Aku tahu bahwa luka itu membekas dan tidak akan pernah sembuh secara total, tetapi setidaknya dengan menyandang luka itu, aku masih bisa berjalan menegakkan kepala menghadapi apa yang akan terjadi.

Pernah merasa ingin tertawa dan menangis disaat bersamaan? perasaan seperti apakah yang membuat kita merasa dua hal itu bersamaan? Akhirnya aku mengerti kapan perasaan itu akan melanda pikiran kita. Perasaan itu muncul ketika aku mencapai suatu titik puncak yang sudah sangat tidak ada harapan, aku tertawa karena karena pada saat itu aku pasti sedang meyakinkan diri ku, bahwa semua akan baik-baik saja, dimana akhir dari kalimat itu, aku sadar bahwa memang sudah tidak ada harapan. Maka dari tertawa yang mencoba menghibur diri, akhirnya berubah menjadi perasaan ingin menangis.

Ini kah perasaan yang disebut dengan 'Miserable?'

Aku rasa, kalimat miserable memiliki makna bahwa semua tindakan yang aku pilih dan percaya lakukan seakan-akan tidak didukung oleh langis. Sehingga aku tidak tahu lagi tindakan seperti apa yang aku harus pilih. Aku hanya bisa memendam perasaan ini dengan perasaan 'Miserable'

Aucun commentaire: